Sabtu 19 Dec 2020 20:01 WIB

Tentara Rusia Tewas di Nagorno-Karabakh

Tentara Rusia menjadi korban ranjau Nagorno Karabakh.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang penjaga perdamaian Rusia masuk ke Dadivank, sebuah biara Gereja Apostolik Armenia yang berasal dari abad ke-9, setelah pengalihan wilayah Kalbajar ke kendali Azerbaijan, sebagai bagian dari kesepakatan damai yang mengharuskan pasukan Armenia untuk menyerahkan wilayah Azerbaijan yang mereka pegang di luar. Nagorno-Karabakh, dekat Kalbajar, Azerbaijan, Rabu, 2 Desember 2020.
Foto: AP/Emrah Gurel
Seorang penjaga perdamaian Rusia masuk ke Dadivank, sebuah biara Gereja Apostolik Armenia yang berasal dari abad ke-9, setelah pengalihan wilayah Kalbajar ke kendali Azerbaijan, sebagai bagian dari kesepakatan damai yang mengharuskan pasukan Armenia untuk menyerahkan wilayah Azerbaijan yang mereka pegang di luar. Nagorno-Karabakh, dekat Kalbajar, Azerbaijan, Rabu, 2 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada Jumat (18/12), seorang tentara dari Moskow tewas di wilayah Nagorno-Karabakh. Peristiwa ini terjadi ketika dia sedang membersihkan ranjau jalan.

Tentara itu adalah korban pertama di antara pasukan penjaga perdamaian Rusia yang dikirim ke wilayah itu bulan lalu. Penurunan pasukan Moskow terjadi setelah perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani Azerbaijan dan Armenia pada 10 November. Peristiwa ini mengakhiri tiga bulan pertempuran sengit antara kedua negara yang bertetangga ini.

Baca Juga

Kantor berita Interfax mengatakan, petugas itu tidak langsung meninggal di tempat. Dia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit akibat luka berat setelah sebuah ranjau meledak di dekat kota kedua Nagorno-Karabakh, Shushi, yang oleh suku Azeri disebut Shusha.

Daerah kantong Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni oleh etnis Armenia. Sekitar 2.000 tentara penjaga perdamaian Rusia sekarang dikerahkan ke wilayah tersebut untuk melakukan penjagaan atas transisi yang terjadi antara Baku dan Yerevan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement