Ahad 20 Dec 2020 09:11 WIB

Malaysia akan Datangkan Vaksin AstraZeneca

Malaysia akan membeli dosis untuk memvaksinasi 20 persen warganya

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Perusahaan farmasi AstraZeneca.
Foto: AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Perusahaan farmasi AstraZeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Pemerintah Malaysia akan mendatangkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan AstraZeneca PLC. Hal itu diumumkan di tengah kabar bahwa Negeri Jiran bakal menerima vaksin Pfizer-BioNTech pada Februari mendatang.

Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengungkapkan kesepakatan dengan AstraZeneca akan ditandatangani pada Senin (21/12). Malaysia akan membeli dosis untuk memvaksinasi 20 persen warga dari total populasi yang berjumlah 32 juta jiwa.

Baca Juga

“Yang penting adalah perusahaan mana yang bisa memberi kami akses cepat ke vaksin dan harus aman, efektif, dan berkualitas tinggi,” kata Adham pada Sabtu (19/12).

Kendati demikian, Adham turut mengumumkan bahwa Malaysia juga telah membuat kesepakatan pembelian vaksin Pfizer-BionTech. Menurut kantor berita Malaysia Bernama, negara tersebut akan menerima paket pertama vaksin Pfizer-BioNTech pada Februari.

Bulan lalu Malaysia mengatakan setuju untuk membeli 12,8 juta dosis vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) dan Jerman tersebut. Malaysia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mencapai kesepakatan dengan Pfizer-BioNTech.

Berdasarkan kesepakatan Pfizer, Malaysia akan menerima satu juta dosis pada kuartal pertama 2021. Pada kuartal berikutnya, negara ini akan memperoleh 1,7 juta, 5,8 juta, dan 4,3 juta dosis.

Pfizer-BioNTech memiliki kesepakatan pasokan dengan beberapa negara termasuk AS, Jerman, Jepang, Kanada, Australia, dan Inggris. Mereka berharap dapat memproduksi hingga 50 juta dosis pada 2020 dan hingga 1,3 miliar dosis pada 2021.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement