Ahad 20 Dec 2020 12:07 WIB

Sai Antara Safa dan Marwah Gambaran Lari Mencari Syafaat

Sai Antara Safa dan Marwah Gambaran Lari Mencari Syafaat.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Sai Antara Safa dan Marwah Gambaran Lari Mencari Syafaat. Foto:   Sai di Masjidil Haram
Foto: Sadly Rachman/Republika TV
Sai Antara Safa dan Marwah Gambaran Lari Mencari Syafaat. Foto: Sai di Masjidil Haram

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi dalam kitabnya Fadhillah Haji mengatakan, ibadah haji memiliki dua gambaran pemandangan yang di dalam setiap amalan ibadah haji tersirat dua hakikat.

Pertama haji adalah gambaran pemandangan kematian dan keadaan setelah mati. Kedua gambaran yang menunjukkan perasaan cinta dan rindu dan gambaran terwarnainya ruh dengan kerinduan yang hakiki dan kecintaannya yang hakiki.

Baca Juga

Misalnya ketika dalam haji atau umrah menjalankan ibadah Sa'i antara Shafa dan Marwah mengingatkan kita berlari kesana kemari pada hari Mashar. Firmal Allah SWT dalam Al-Qomar ayat 7 yang artinya.

"Mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang berterbangan."

Menurut pendapat Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi pemandangan ini memperbaharui ingatan kita kepada pemandangan kiamat yang sangat ajaib. Tentang bagaimana mengerikannya kiat telah kisahnya telah banyak disebutkan di dalam hadis secara terperinci.

"Yaitu, pada hari Mahsyar, ketika semua makhluk dalam keadaan susah dan mereka sedih karena banyaknya musibah," katanya.

Mereka akan berfikir bahwa para nabi adalah orang-orang yang sangat tinggi derajatnya di sisi Allah SWT. Dan hamba Allah yang makbul, maka jalan keselamatan dari musibah ini adalah dengan mendatangi para nabi dan meminta mereka supaya memberi syafaat kepada mereka. Maka, pertama-tama mereka akan datang kepada Nabi Adam AS dan berkata.

"Engkau adalah bapak kami. Allah SWT. menciptakan engkau dengan tangannya. Dan Allah SWT telah menyuruh para malaikat bersujud dihadapanmu. Allah SWT sendiri telah mengajarkan kepadamu nama-nama setiap benda dan sebagainya, maka syafaatilah kami maka beliau menjawab,"

Namun bapak kita itu menjawab.

"Aku tidak bisa. Kalau aku ditanya mengapa engkau memakan buah yang telah dilarang untuk dimakan? Maka aku akan menjawab apa?"

Atas alasan itu Nabi Adam meminta umat manusia pergi menemui Nabi Nuh AS.

"Pergilah kalian kepada Nabi Nuh AS!"

Orang-orang ini akan datang kepada Nabi Nuh dalam keadaan susah. Beliau juga akan menyatakan tidak mampu, beliau akan berkata. 

"Pada waktu terjadi banjir, aku telah meminta kepada Allah supaya menyelamatkan anakku, dan ini adalah permintaan yang tidak pada tempatnya."

Nabi Nuh pun meminta manusia pergi menemu Nabi Ibrahim. "Pergilah kalian kepada Nabi Ibrahim."

Namun kata Syekh Maulana, beliau juga akan menyatakan ketidak mampuannya. Beliau akan menyuruh mereka supaya pergi ke Nabi Musa. Beliau Nabi Musa juga tidak bisa memberi syafaat kepada manusia. Lalu Beliau Nabi Musa menyuruh mereka pergi ke nabi Isa beliau akan menyuruh mereka pergi kepada Rasulullah SAW.

"Dan kemuliaan sini hanya untuk Nabi Muhammad SAW. Pada hari yang sangat menakutkan itu, beliau akan mengawali memberi syafaat," katanya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement