Ahad 20 Dec 2020 18:43 WIB

Kisah Polisi yang Gemar Merawat Orang Gila dan Gelandangan

Polisi ini melihat perempuan diduga ODGJ sedang mengais sampah tanpa pakaian lengkap

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Polisi ini melihat perempuan diduga ODGJ sedang mengais sampah tanpa pakaian lengkap
Polisi ini melihat perempuan diduga ODGJ sedang mengais sampah tanpa pakaian lengkap

jatimnow.com --- Aksi kemanusiaan yang dilakukan Aipda Purnomo (40), dengan memberikan pakaian kepada salah seorang penderita gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan banyak simpati dari masyarakat.

Bahkan, Panit Lantas Polsek Babat Polres Lamongan itu juga diapresiasi oleh instansinya melalui akun Twitter Humas Polda Jatim dan Divisi Humas Polri.

Aipda Purnomo menceritakan saat berangkat bekerja pada Jumat (18/12) lalu, dirinya tidak sengaja melihat perempuan diduga ODGJ sedang mengais sampah di Jalan Raya Babat-Jombang.

"Yang mengejutkan adalah wanita itu hanya menggunakan bra dan celana dalam saja," kata Aipda Purnomo saat dihubungi jatimnow.com melalui sambungan telepon, Minggu (20/12/2020).

Merasa iba, Purnomo lantas putar balik kembali pulang ke rumah untuk mengambil baju perempuan dan makanan.

Setelah itu ayah tiga anak ini kembali mendatangi perempuan yang diduga ODGJ itu untuk menawarkan makanan dan pakaian kepadanya.

"Dari pengalaman yang sudah-sudah, cara mendekati ODGJ itu adalah dengan mencoba menawarkan makanan dulu. Kalau dia sudah mau menerima makanan maka kemungkinan besar dia tidak akan marah saat kita dekati," jelasnya.

Purnomo lalu mengajak perempuan yang kemudian diketahui bernama Siti Mariya itu ke sebuah warung kecil untuk menggunakan pakaian. Setelah tubuhnya tertutup pakaian, Purnomo kemudian mengajak Siti ke Yayasan Berkas Bersinar Abadi di Desa Nguwok RT 17 RW 1, Kecamatan Modo, Lamongan.

"Yayasan Berkas Bersinar Abadi ini saya dirikan sekitar empat tahun lalu. Yayasan ini fokus membantu merawat ODGJ, gelandangan dan anak jalanan. Kalau anggota yayasan ini sekarang telah mencapai 40-an orang. Salah satunya adalah Lilik Ika Wahyuni, istri saya yang berprofesi sebagai bidan. Dia yang sering bantu saya menolong ODGJ di jalanan," ujar Purnomo.

Setelah dimandikan dan diberi makan di tempat penampungan, pada Sabtu (19/12/2020) tiba-tiba Siti minta izin untuk melanjutkan perjalanan.

Mendengar permintaan tersebut awalnya Purnomo keberatan, pasalnya saat ditanya asal dan tujuannya mau kemana, Siti hanya bungkam seribu bahasa.

"Dia hanya menyebutkan namanya saja. Dia tidak menjawab dari mana asalnya. Dan saat saya tanya mau melanjutkan perjalanan kemana dia menjawab ingin berjalan saja. Karena terus memaksa akhirnya saya mengiInkannya. Yang penting dia sudah mengenakan baju yang sopan," ujarnya.

Purnomo menjelaskan jika dirinya beserta rekan-rekannya yang tergabung dalam Yayasan Berkas Bersinar Abadi telah menolong puluhan orang ODGJ dan gelandangan. Dari ODGJ dan gelandangan yang telah ditolongnya tak sedikit yang telah kembali pulang ke keluarganya.

"Kalau yang mau tinggal di tempat penampungan akan kami rawat dan kami terapi. Ada yang kemudian kita kirim ke rumah sakit jiwa. Tapi banyak juga yang kita temukan alamatnya dan kita antar pulang ke keluarganya," jelasnya.

Saat ditanya kenapa Purnomo gemar menolong ODGJ dan gelandangan, dirinya menjawab bahwa itu semata-mata karena panggilan hati nurani.

"Saya tidak pernah tahu kapan Tuhan akan memanggil kita. Karena itu di sisa hidup ini saya hanya ingin berbuat kebaikan. Dan hal yang paling saya suka adalah menolong orang ODGJ karena mereka tidak pernah mengucapkan terima kasih. Dari situlah saya bisa belajar tentang keikhlasan," pungkas Purnomo.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement