Senin 21 Dec 2020 07:30 WIB

Jatim Miliki 1.000 Pembimbing Manasik Haji Bersertifikat

Jawa Timur Miliki 1000 Pembimbing Manasik Haji Bersertifikat

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Jatim Miliki 1.000 Pembimbing Manasik Haji Bersertifikat. Foto: Latihan manasik haji (ilustrasi).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Jatim Miliki 1.000 Pembimbing Manasik Haji Bersertifikat. Foto: Latihan manasik haji (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim, Moh. Nurul Huda, mengatakan Jawa Timur kini memiliki 1.000 pembimbing bersertifikat. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan penutupan proses Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan III Jawa Timur.

Ia juga menyebut, sertifikasi pembimbing manasik haji, merupakan upaya mendorong pembinaan petugas pendamping jamaah haji. Moh. Selanjutnya, ia berharap setiap peserta yang lulus bisa menjadi pembimbing yang handal yang bisa mengantarkan jemaah haji yang mandiri.

Baca Juga

"Pembinaan utamanya dari segi manasik haji, sehingga dapat menghasilkan pembimbing ibadah haji yang betul-betul profesional di bidangnya. Jangan hanya berorientasi duniawi saja tapi yang terpenting berorientasi ukhrowi,” kata dia, Senin (21/12).

Turut hadir pada acara tersebut Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Uinsa Surabaya Abdul Halim, Kepala UPT Asrama Haji Surabaya Sugianto, dan assesor serta panitia. Acara tersebut diikuti oleh 100 peserta terdiri dari unsur ASN Kemenag.

 

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Uinsa Surabaya, Abdul Halim, yang mewakili Rektor menyampaikan tugas Kementerian Agama berat. Selain bertanggung jawab kepada Pemerintah dan masyarakat, Kemenag juga bertanggung jawab kepada Allah, kaitannya dengan membangun agama.

"Pembimbing itu khodimul hujaah sebagai seorang pelayan yang membina jamaah. Jaga betul substansi materi haji yang telah disampaikan, untuk meningkatkan kompetensi," kata dia.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, panitia menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Semua peserta wajib melakukan tas swab dan membawa hasil swab negatif untuk kedatangan dan kepulangan.

Satu kamar hanya diisi satu peserta dengan memakai pola kegiatan daring dan luring. Peserta sertifikasi juga wajib menjaga jarak, tidak bersalaman dengan sesama peserta maupun narasumber, tidak berfoto bersama, memakai masker dan rajin mencuci tangan.

Selain itu selama kegiatan peserta dilarang keluar asrama. Selama acara berlangsung, konsumsi makanan disajikan dalam bentuk kotakan, untuk menghindari kerumunan.

Kasi Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Moh. Ersat, menyampaikan terimakasih kepada Kepala UPT Asrama Haji Surabaya yang telah membantu dan memfasilitasi giat ini. Ia juga berterimakasih kepada semua peserta yang telah mematuhi protokol kesehatan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement