Senin 21 Dec 2020 16:39 WIB

Pemkot Palembang Tawarkan Belajar Tatap Muka Sistem Shift

Pencegahan kerumunan siswa menjadi poin penting dalam penerapan belajar tatap muka.

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah murid mengikuti simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah. Pencegahan kerumunan siswa menjadi poin penting dalam penerapan belajar tatap muka. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah murid mengikuti simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah. Pencegahan kerumunan siswa menjadi poin penting dalam penerapan belajar tatap muka. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan menawarkan kepada orang tua siswa untuk menerapkan pembelajaran sistem tatap muka mulai Januari 2021. Sistem yang ditawarkan adalah dengan metode shift atau bergantian serta melibatkan relawan pemantau siswa agar keamanan peserta didik terjamin.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan sistem pembelajaran tatap muka dengan metode shift periode harian dinilai cukup efektif untuk mengantisipasi zonasi Covid-19 yang kerap berubah-ubah. Namun penerapan metode itu masih akan dikombinasikan dengan belajar sistem daring atau dalam jaringan.

Baca Juga

"Ketika siswa sedang tidak mendapat giliran sekolah tatap muka, maka dia belajar daring," ujarnya setelah rapat kesiapan belajar tatap muka, Senin.

Menurut dia, proses belajar tatap muka tetap dilaksanakan pada Januari 2021 sesuai imbauan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Namun dalam penerapannya terlebih dahulu Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang melihat kesiapan SD dan SMP di wilayah tersebut.

Pencegahan kerumunan siswa menjadi poin penting dalam penerapan belajar tatap muka. Sementara di satu sisi para guru juga harus fokus memberikan pelajaran sehingga ada penambahan beban selama proses pembelajaran.

Karena itu, Pemkot Palembang menawarkan dilibatkannya relawan-relawan untuk mencegah siswa berkerumun. Para relawan sekaligus memantau penerapan protokol kesehatan selama proses belajar tatap muka di sekolah.

"Bisa dengan memberdayakan OSIS yang ada di sekolah supaya saling mengawasi, yang penting keselamatan itu dikedepankan," jelas Harnojoyo.

Ia menyebutkan dua opsi itu masih dipertimbangkan dan hanya akan diterapkan jika memang disetujui oleh orang tua atau wali siswa. Namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan Disdik Sumsel terkait rencana menerapkan imbauan SKB empat menteri pada Januari 2021.

"Banyak orang tua sudah menginginkan sekolah dibuka, tapi di satu sisi masih ada beberapa masalah dan semua ini harus kami jawab," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement