Rabu 23 Dec 2020 12:40 WIB

Militer Israel Dipuji UEA-Bahrain Meski Siksa Anak Palestina

Amnesty International menyatakan, pasukan Israel menyiksa anak dan warga Palestina.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Pasukan Militer Israel
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Pasukan Militer Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Anggota delegasi Uni Emirat Arab (UEA)-Bahrain memuji tentara Israel sebagai pembela kemanusiaan. Pasukan keamanan itu dinilai telah melindungi kehidupan orang banyak, meski tidak sering diliput media.

"Anda tidak akan melihat tentara heroik ini di media atau di televisi atau bioskop, tetapi Anda hanya akan melihat mereka dalam kenyataan karena mereka melindungi kehidupan banyak orang, anak-anak, dan perempuan," ujar penasihat hukum terkemuka UEA, Majid Al-Sarrah, dalam sebuah wawancara dengan blogger Israel Hananya Naftali.

Baca Juga

Al-Sarrah menyatakan, berkali-kali kami bertemu tentara Israel yang melakukan pekerjaan luar biasa dalam menyelamatkan nyawa dalam banyak aspek kemanusiaan. "Kemanusiaan harus berterima kasih kepada tentara karena mereka melindungi kemanusiaan," katanya.

Kepala wilayah Pusat Studi dan Penelitian Timur Tengah Inggris, Bahraini Amjad Taha, menambahkan klaim Al-Sarrah dengan pengalaman pergi ke Golan. Mereka menemukan tentara Israel melindungi perbatasan dan membantu pengungsi Suriah dan anak-anak.

"Orang Yahudi, Arab, dan orang-orang dari sekte yang berbeda hidup berdampingan dan bekerja sama dalam harmoni di dalam Israel. Kita harus berterima kasih kepada para tentara ini atas perjuangan mereka melawan terorisme, Hizbullah, diktator Suriah dan rezim Iran, yang mendukung banyak teroris dan milisi di Gaza dan di seluruh dunia," kata Taha dikutip dari Middleeastmonitor.

Pasangan itu mengunjungi Israel sebagai bagian dari delegasi dari negara-negara Teluk yang menandatangani pakta normalisasi dengan negara pendudukan. Selama kunjungan mereka, anggota kelompok itu bertemu dengan Presiden Israel, Reuven Rivlin.

Padahal, temuan Amnesty International menyatakan pasukan Israel telah menyiksa dan sebaliknya memperlakukan dengan buruk tahanan Palestina, termasuk anak-anak, terutama selama penangkapan dan interogasi. Mereka memukul dengan tongkat, tamparan, pencekikan, belenggu berkepanjangan, posisi stres, kurang tidur, dan ancaman. Perlakuan buruk sistematis dan penyiksaan terhadap anak-anak Palestina telah didokumentasikan secara luas dalam beberapa tahun terakhir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement