IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Sejak dimulainya kembali pelaksanaan ibadah umrah, Arab Saudi telah menerima 5 juta jamaah. Kendati demikian, Menteri Haji dan Umrah Dr. Mohammed Saleh Benten mengatakan tidak ada kasus infeksi Covid-19 yang dilaporkan di antara jamaah dan pengunjung tersebut.
Dilansir di Arab News, Kamis (24/12), hal ini disampaikan oleh Benten saat pertemuan dengan Gubernur Makkah, Pangeran Khaled Al-Faisal, di Jeddah pada Rabu (23/12) waktu setempat. Arab Saudi mengumumkan dimulainya kembali ibadah umrah secara bertahap dalam empat tahap pada 22 September 2020.
Kantor pariwisata di luar negeri kemudian mengikuti kontrak mereka dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi, agar jamaah bisa datang ke tanah suci untuk melakukan ibadah umrah.
Pada tahap pertama, yang berlangsung selama 14 hari, sebanyak 84.000 jamaah menunaikan ibadah umrah. Jamaah diatur sebanyak 6.000 orang per hari. Kemudian pada tahap kedua, sebanyak 210.000 jamaah melaksanakan umrah.
Pada fase ketiga, yang dimulai pada 1 November 2020, Saudi mengizinkan jamaah dari luar negeri untuk melakukan umrah bersama penduduk setempat di Saudi.
Sebelumnya, Arab Saudi menangguhkan umrah pada Maret lalu dan secara signifikan mengurangi jumlah jamaah haji pada penyelenggaraan haji 2020 pada Juli lalu. Hanya sekitar 1.000 jamaah yang diizinkan melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Semua langkah tersebut dilakukan sebagai tanggapan terhadap pandemi Covid-19. Kerajaan kembali ke jalurnya setelah sebelumnya menerapkan lockdown, sembari mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
