Kamis 24 Dec 2020 19:45 WIB

Perundingan Investasi EU-Cina Buntu di Garis Akhir, Ada Apa?

Negosiasi perjanjian investasi Uni Eropa dan Cina macet jelang garis finis.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/dpa/M. Reynolds
picture-alliance/dpa/M. Reynolds

Hingga awal pekan kemarin kedua pihak masih berharap dapat menuntaskan negosiasi yang telah berlangsung selama tujuh tahun. Namun pada Kamis (24/12), perundingan kerangka hukum investasi antara Uni Eropa dan Cina kembali ditunda.

Kesepakatan itu sedianya diracik untuk memastikan kesetaraan bagi perusahaan-perusahaan Eropa di pasar domestik Cina, dan sebaliknya menjamin kelancaran investasi Cina di Eropa. Kantor berita DPA melaporkan, rancangan naskah perjanjian teranyar masih mengandung silang pendapat ketika perundingan berakhir.

Pembahasan digiatkan sejak Jerman menjabat Presiden Dewan Eropa. Kanselir Angela Merkel, menurut laporan mingguan ekonomi Jerman, WirtschaftsWoche, ingin agar kesepakatan dicapai sebelum Kepresidenan Jerman di Dewan Eropa berakhir pada 2020.

Awal pekan kemarin WirtschaftsWoche melaporkan, Merkel giat menekan negara-negara UE untuk menyetujui rancangan kesepakatan. Namun besarnya konsesi yang diberikan kepada Cina mengendurkan antusiasme negara lain.

Penyebabnya adalah keinginan Cina mengakses pasar energi di Eropa dan kebebasan melayani konsumen secara langsung. Dikhawatirkan, perusahaan Cina akan mendominasi sektor mobilitas elektrik, antara lain dengan menguasai jaringan stasiun pengisian ulang baterai.

Namun kabar tersebut dibantah Kementerian Luar Negeri di Beijing. Laporan WirtschaftsWoche diklaim "palsu,” kata Wang Wenbin, juru bicara Kemenlu dalam jumpa pers harian di Beijing, Kamis (24/12).

Menurutnya proses negosiasi antara Cina dan Uni Eropa berlangsung "lancar,” meski enggan merinci jalannya perundingan.

Isu Hak Asasi Manusia

Dari Brussel dikabarkan, Wakil Presiden Komisi Eropa Valdis Dembrovskis dan Wakil Perdana Menteri Cina, Liu Je, menunda pembicaraan tingkat tinggi hingga setelah hari Natal.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement