Sabtu 26 Dec 2020 13:35 WIB

Musa Kazım Efendi, Syekh al-Islam dengan Pemikiran Reformis

Musa Kazım Efendi, seorang Sufi, reformis dan Islamis

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Musa Kazım Efendi
Foto: Daily Sabah
Musa Kazım Efendi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Era Konstitusional Kedua (1908-1922) adalah salah satu periode paling menarik dalam sejarah Turki. Adanya Revolusi 1908 membantu Komite Persatuan dan Kemajuan (CUP) merebut kekuasaan. Namun, para pejabatnya masih sangat muda dan masyarakat politik Utsmaniyah tidak toleran terhadap pembalikan hierarki tersebut. Jadi, para pemimpin CUP memutuskan untuk mengontrol pemerintah dari jarak dekat selama beberapa tahun. Baru setelah tahun 1913 mereka menerima jabatan yang lebih tinggi dalam pemerintahan dan dapat memerintah negara sendiri.

Revolusi 1908 menghancurkan konsep hierarki dan membebaskan setiap pemuda yang ingin membuat keputusan sendiri dalam politik. Beberapa ulama muda memasuki politik bersama dengan atau di samping CUP. Misal, Ürgüplü Mustafa Hayri Efendi yang baru berusia 47 tahun ketika dia mengambil posisi Syekh al-Islam di Kabinet pada awal Perang Dunia I. Dia diangkat dengan mengabaikan tradisi birokrasi dan pangkat di antara para pejabat hukum.

Ulama lain adalah Musa Kazım Efendi, seorang Sufi, reformis dan Islamis yang bekerja sebagai Syekh al-Islam untuk empat Kabinet yang berbeda selama Era Konstitusi Kedua. Musa Kazım juga mewakili politisasi kelompok agama di Turki dalam kerangka demokrasi.

Masa muda Musa Kazım Efendi

Dilansir Daily Sabah, Sabtu (25/12), Musa Kazım Efendi lahir pada 1858 di Tortum, sebuah kota kecil di Erzurum Turki timur laut. Saat umurnya menginjak 12 tahun, dia dibimbing oleh Syekh Naqhsybandi, ahli tasawuf Sunni pertama di sana. Setelah itu, Kazım Efendi dikirim kakeknya ke Balıkesir barat untuk menerima pendidikan awal yang diperlukan untuk masuk madrasah.

Musa Kazım memperoleh ijazah pada tahun 1888 di Istanbul. Ia memenangkan ujian khusus dan menjadi dersiam atau guru besar umum ilmu pengetahuan Islam di tahun yang sama. Dia mengajar siswa di Masjid Fatih.

Musa Kazım secara resmi diangkat sebagai profesor di Istanbul pada 1896. Ia menjadi profesor Mecelle atau kodeks hukum Turki di Sekolah Hukum pada 1900. Ia juga mengajar teologi di Mekteb-i Sultani yang sekarang Sekolah Menengah Galatasaray, Darülmuallimin (Sekolah untuk Guru), dan Darülfünun (Universitas Istanbul). Akhirnya, ia diangkat ke Aleppo sebagai pengawas qadi atau hakim lokal pada 1907.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement