Senin 28 Dec 2020 17:12 WIB

Tugu Virus Corona Jadi Objek Wisata di Pekanbaru

Tugu terbuat dari beton itu didesain unik karena berbentuk karikatur virus.

Sejumlah warga berfoto di Tugu Virus Corona di objek wisata Asia Farm di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/12/2020). Tugu Virus Corona dibuat oleh pengelola objek wisata sebagai pengingat bagi pengunjung untuk tetap bisa berwisata dengan menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Sejumlah warga berfoto di Tugu Virus Corona di objek wisata Asia Farm di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/12/2020). Tugu Virus Corona dibuat oleh pengelola objek wisata sebagai pengingat bagi pengunjung untuk tetap bisa berwisata dengan menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-19.

IHRAM.CO.ID,PEKANBARU -- Pengelola objek wisata di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mendirikan Tugu Virus Corona yang kini ramai didatangi pengunjung saat libur Natal dan Tahun Baru di tengah pandemi COVID-19.

"Alasan kita membuat Tugu Virus Corona ini karena pandemi adalah salah satu sejarah di kehidupan kita yang tidak bisa kita lewatkan. Kita segaja desain dengan warna-warna lucu supaya orang tidak perlu lagi takut dengan pandemi, tapi berhati-hati dalam menjalani tatanan kehidupan normal baru," kata Manajer Asia Farm, Edy, di Pekanbaru, Senin (28/12).

Tugu Virus Corona setinggi sekitar empat meter kini menghiasi jalan masuk ke objek wisata Asia Farm. Tugu terbuat dari beton itu didesain unik karena berbentuk karikatur virus dengan warna putih, merah muda, dan ungu. Di sekelilingnya dibuat undakan dari batu dan sebuah tulisan "CORONA" berwarna-warni menambah keunikan tugu tersebut.

Ia mengatakan tugu tersebut juga bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat untuk berwisata di tengah pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Menurut dia, usaha sektor pariwisata yang terdampak pandemi membuat pengelola objek wisata harus kreatif untuk beradaptasi untuk bisa bertahan. Jumlah kunjungan menurun drastis, dan objek wisata di Pekanbaru tersebut sempat tidak beroperasi saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan Mei.

"Kita sempat kocar-kacir karena ada 70 orang yang bekerja di tempat ini, sedangkan saat PSBB kita tidak boleh buka," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement