Rabu 30 Dec 2020 21:45 WIB

Kemenag Bahas Mitigasi Penyelenggaraan Umroh Masa Pandemi

Umroh di masa pandemi membutuhkan persyaratan yang cukup berat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kemenag Bahas Mitigasi Penyelenggaraan Umroh Masa Pandemi (ilustrasi).
Foto: Saudi Gazette
Kemenag Bahas Mitigasi Penyelenggaraan Umroh Masa Pandemi (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menggelar rapat evaluasi umrah di masa pandemi. Dalam kegiatan itu, dibahas beberapa hal termasuk mitigasi penyelenggaraan umrah.

"Dalam rapat, kami membahas untuk mempertajam mitigasi penyelenggaran umrah dimasa pandemi Covid-19," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Arfi Hatim, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (30/12).

Mitigasi yang dibahas dalam rapat antara lain perihal pelaksanaan ibadah umrah di masa pandemi yang dirasa tidak mudah. Umrah di masa pandemi membutuhkan persyaratan yang cukup berat, penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta perlu mempertimbangkan risiko umrah selama pandemi.

Tak hanya itu, perihal beberapa jamaah umrah asal Indonesia yang kemudian diketahui terpapar Covid-19 saat di Arab Saudi juga menjadi sorotan. Arfi Hatim menyebut permasalahan ini berusaha dicari jalan keluarnya.

"Itu menjadi bahan evaluasi. Bersama dengan stakeholder terkait, akan dibahas bersama untuk mengambil langkah-langkah konkrit untuk perlindungan jamaah umrah," kata dia.

Di sisi lain, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Oman Fathurahman, berharap peningkatan layanan haji dan umrah di tahun mendatang bisa ditingkatkan. Jeda waktu selama masa pandemi dimanfaatkan untuk melakukan proses evaluasi serta penyiapan mitigasi.

Tak hanya itu, masa pandemi ini juga dinilai menjadi waktu untuk menggugah motivasi agar menjadi lebih baik lagi. Refleksi kerja tahun 2020 banyak dipengaruhi oleh pandemi.

"Kita harus ubah tantangan menjadi motivasi berprestasi. Jeda selama pandemi ini bisa dimanfaatkan untuk membangun sistem. Pandemi harus menjadi motivasi untuk meningkatkan pelayanan dalam penyelenggaraan, juga kekompakan,” ujar Oman dalam keterangan yang didapat Republika.co.id.

Integrasi data disebut harus menjadi program prioritas Ditjen PHU, termasuk Direktorat Bina Umrah Dan Haji Khusus. Hal ini juga nantinya akan diintegrasikan dalam Mora One Search, proses pengelolaan big data dan integrasi system yang dimiliki Kementerian Agama menuju satu pintu data digital.

Oman Fathurrahman juga meminta jajaran di PHU untuk menyusun linimasa program. Hal ini diperlukan untuk percepatan pelaksanaan program tahunan sesuai rencana program.

Selain itu, proyeksi Ditjen PHU ke depan adalah ingin memperkuat pengetahuan empirik tentang haji dan umrah. Penguatan dilakukan berbasis pada riset-riset akademik, agar dapat memperkaya pelayanan dan edukasi jemaah yang terkait aspek ibadah, ziarah, rihlah, sihhah, dan tijarah. Aspek riset perlu diperkuat sebagai pengayaan.

“Saya berharap ke depan PHU mampu mengerjakan tugas yang bersifat voluntary, tidak hanya tugas mandatory, sebagai investasi masa depan. Semoga PHU akan lebih baik tahun-tahun mendatang,” kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement