Rabu 30 Dec 2020 23:01 WIB

Unhas Dampingi Kelompok Budidaya Rumput Laut

Kelompok budidaya juga mendapatkan pengetahuan terkait pengolahan dan pemasaran.

Unhas Dampingi Kelompok Budidaya Rumput Laut (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Unhas Dampingi Kelompok Budidaya Rumput Laut (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,MAKASSAR -- Tim Sustainable Development Goals (SDGs) Center Unhas melakukan pendampingan kelompok budidaya rumput laut dan kelompok ibu-ibu pengolahan rumput laut di Kelurahan Lamalak, Kabupaten Bantaeng setelah terdampak banjir, Juli 2020.

Tim SDGs Unhas Dr Asmi Citra Malina menjelaskan kegiatan ini sebagai media informasi mengenai tata cara budidaya rumput laut, utamanya penggunaan bibit berkualitas dan penanganan tentang faktor yang menghambat keberhasilan dalam melakukan budidaya.

Selain itu, kelompok budidaya juga mendapatkan pengetahuan terkait pengolahan, pemasaran produk rumput laut yang berdampak pada pengembangan usaha komoditas rumput laut.

"Selain permasalahan tersebut, pembudidaya rumput laut dari kelompok ini masih membutuhkan kualitas bibit yang baik untuk memperoleh produksi lebih banyak dan berkualitas," katanya  di Makassar, Rabu (30/12).

Budidaya rumput laut di Kabupaten Bantaeng telah menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat pesisir.

Banyak nelayan tangkap yang beralih menjadi petani rumput laut dan menjadikannya sebagai pekerjaan utama.

Hal ini disebabkan karena budidaya rumput laut tidak memerlukan keterampilan khusus dan memiliki masa tanam yang pendek, serta nilai jualnya cukup baik meskipun pada bulan-bulan tertentu masih mengalami fluktuasi harga.

Lebih lanjut, Citra menjelaskan salah satu kelompok pembudidaya rumput laut di Bantaeng yang ikut pada kegiatan yang digelar 18-19 Desember 2020 itu yakni Paraikatte Sikapaccei yang terletak di Kelurahan Lamalaka.

Kelompok ini memiliki 11 orang anggota, yang menderita kerugian cukup besar akibat bencana banjir pada bulan Juni 2020. Akibat banjir tersebut, budidaya terhenti karena peralatan dan bahan-bahan budidaya terbawa arus banjir.

"Oleh karena itu, kelompok ini memerlukan bantuan pendampingan dari Peguruan Tinggi baik itu pendampingan teknologi maupun manajemen," jelas Citra.

Setidaknya dari kegiatan pendampingan dihasilkan produk stick rumput laut yang berkualitas, produk lotion rumput laut yang sehat, tersedianya paket peralatan untuk usaha olahan rumput laut skala industri.

Serta model pembukuan usaha sederhana serta modul dan video pembelajaran tentang budidaya hingga pengolahan rumput laut.

Meskipun ditengah pandemi, pelaksanaan kegiatan berlangsung baik dan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

Menurut Citra, pendampingan masih perlu dilakukan secara terus menerus baik oleh Unhas maupun lembaga lain dan berkolaborasi dengan pemerintah setempat, NGO, Industri dan masyarakat tentunya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement