Senin 04 Jan 2021 09:36 WIB

Deteksi Daging Non-Halal, Jakim Sambut Baik Usulan QR Code

Jakim tengah menyusun perbaikan SOP serta kode QR untuk deteksi daging non halal

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Daging halal
Foto: Straits Times
Daging halal

IHRAM.CO.ID, KOTA BHARU -- Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen (KPDNHEP) Malaysia mengeluarkan usulan memanfaatkan sistem Quick Response (QR) Code pada produk impor daging di semua titik masuk untuk mendeteksi daging non-halal. Usulan ini disambut baik Malaysian Islamic Development Department (Jakim).

Wakil Menteri Urusan Agama, Ahmad Marzuk Shaary, mengatakan masuknya daging impor dari luar negeri berada di bawah yurisdiksi KPDNHEP. Bahkan, prosedur operasi standar (SOP) berada di bawah kementerian.

Dilansir di Bernama, Senin (4/1), ia mengatakan Jakim hanya memberikan persetujuan sertifikasi halal kepada perusahaan importir daging. Saat ini, Jakim tengah menyusun perbaikan SOP serta kode QR yang sudah didaftarkan untuk dibahas lebih lanjut.

Dua hari lalu, Wakil Menteri KPDNHEP, Datuk Rosol Wahid, mengusulkan penggunaan sistem QR Code pada produk impor untuk mengatasi kebocoran di pintu masuk negara. Keberadaan kode matriks juga dinilai dapat mencegah terulangnya masalah seperti sindikat daging ilegal.

"Usulan tersebut untuk memudahkan petugas yang berwenang mendeteksi daging atau barang impor lainnya yang masuk, tanpa mengikuti prosedur yang ditetapkan, seperti di bandara dan pelabuhan," kata dia.

Ia juga menambahkan, sistem tersebut dinilai dapat mengurangi beban kerja lembaga penegak hukum di pintu masuk negara, jika terjadi pelanggaran terkait masuknya produk impor.

Dalam perkembangan lain, Ahmad Marzuk membantah tuduhan oleh beberapa pihak bahwa Partai Islam Se-Malaysia (PAS) agak 'diam', pada undian lotere khusus yang telah ditingkatkan dari delapan kali pada tahun 2020 menjadi 22 tahun ini.

“Yang ingin saya sampaikan adalah PAS tidak tinggal diam tentang masalah ini, seperti yang dituduhkan oleh postingan viral. Kami sebenarnya melakukan protes internal yang dianggap lebih tepat dan efektif,” ujarnya.

Sebelumnya, Senator Liew Chin Tong dikabarkan pernah mengatakan Pemerintah Perikatan Nasional telah meningkatkan frekuensi penarikan undian khusus dari delapan kali pada tahun 2020 menjadi 22 pada tahun 2021.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement