Selasa 05 Jan 2021 08:37 WIB

KJRI Jeddah Sambut Baik Pembukaan Umroh

KJRI berharap jamaah tetap taat kepada protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Jamaah Umroh melaksanakan jaga jarak ketika berada di area
Foto: saudigazette
Jamaah Umroh melaksanakan jaga jarak ketika berada di area

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menyambut baik dibukanya kembali penerbangan umroh. KJRI berharap jamaah tetap taat kepada protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19.

"Tentunya kami senang bahwa penerbangan internasional dibuka lagi," kata Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah Eko Hartono, saat dihubungi kemarin.

Eko mengingatkan, jamaah umroh tetap harus taat protokol kesehatan selama di dalam dan luar negeri. Apalagi saat ini virus Covid-19 terdeteksi jenis baru yang mesti diwaspadai.

"Sehingga para calon jamaah umroh maupun masyarakat Indonesia yang akan pergi ke dan dari Saudi dapat lancar perjalanannya. Tentunya harus tetap patuh prokes," katanya.

Eko Hartono mengaku belum mendapat informasi kapan jadwal kedatangan jamaah umroh dari Indonesia. "Saya belum ada informasi. Tapi sepertinya beberapa maskapai, seperti Citilink, sudah mau terbang ke sini. Segera," kata dia.

Larangan perjalanan sementara sebelumnya diberlakukan mulai 21 Desember 2020. Hal itu sebagai salah satu bentuk tindakan pencegahan Kerajaan, menyusul deteksi jenis baru Covid-19 yang bermutasi di sejumlah negara.

"Sejak kemarin, Ahad (3/1) pukul 11.00 waktu Saudi, penerbangan internasional sudah dibuka kembali. Kecuali dari negara-negara tertentu yang ada wabah Covid-19 jenis baru," ujarnya.

Terkait pelaksanaan umroh ke depannya, ia menyebut protokol kesehatan yang berlaku masih seperti sebelumnya, Kerajaan Saudi tidak menetapkan aturan baru bagi Muslim yang ingin melaksanakan umroh.

Beberapa protokol kesehatan yang dibuat oleh Kerajaan Saudi dan wajib dipatuhi di antaranya jamaah wajib berusia antara 18 hingga 50 tahun serta mampu menunjukkan bukti bebas Covid-19 melalui surat yang dikeluarkan dari laboratorium terpercaya. Tak hanya itu, tes yang dilakukan jamaah umroh maksimal 72 jam atau tiga hari sebelum keberangkatan.

 

Sesampainya di Kerajaan, jamaah umroh asing tidak bisa langsung menjalankan ibadah. Mereka harus menjalani isolasi selama tiga hari sembari terus dipantau kondisi kesehatannya. Bagi jamaah yang hingga akhir masa isolasi kondisi kesehatannya baik dan terbukti bebas Covid-19, akan diizinkan melanjutkan ibadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement