Selasa 05 Jan 2021 12:08 WIB

Kembangkan KEK Singhasari, Khofifah Terinspirasi Drakor

Drama Korea Start Up jadi inspirasi pengembangan KEK Singhasari

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku terinsipirasi film drama korea berjudul Start Up terkait pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kabupaten Malang. Film berdurasi 16 episode tersebut juga menurutnya bisa memotivasi anak-anak muda untuk mengejar kesuksesan di era digital ekonomi.

Untuk diketahui, Start-Up adalah drama Korea yang menceritakan lika-liku kehidupan anak muda dalam merintis bisnis. Drama Korea tersebut dibintangi Nam Joo Hyuk, Suzy, dan Kim Seon Ho.

“Saya sempat nonton. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film itu. Mulai dari soal kegigihan dalam berjuang, kerja keras dan kejujuran, kerja sama, berani ambil risiko, pentingnya investasi, dan lain sebagainya,” kata Khofifah melalui siaran tertulisnya, Selasa (5/1).

Khofifah mengaku sangat jarang menonton film, namun menyempatkan diri menonton jika kontennya menginspirasi. Apalagi, kata Khofifah,  saat ini dirinya tengah menjalani isolasi mandiri usai divonis terinfeksi Covid-19.

“Drakor tidak melulu soal cinta dan romansa. Banyak genre lain yang juga punya cerita dan pesan moral yang kuat. Salah satunya ya ini, Start Up,” ujarnya.  

Khofifah menyebut, saat ini Pemprov Jatim tengah berupaya membangun sebuah kawasan yang mirip Sandbox, yang dalam drakor “Start Up” disebut sebagai silicon valleynya Korea Selatan. Sandbox digambarkan sebagai wadah untuk para calon pengusaha mendapat bimbingan dari senior, investor, dan kantor untuk mengembangkan usaha rintisan.

“Saat ini ada private sector di  Jatim yang  tengah membangun KEK Singhasari di Kabupaten Malang. Saya berharap besar bahwa nantinya KEK Singhasari mampu menjadi katalis pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia melalui pendekatan integrated digital ecosystem (ekosistem digital yang terintegrasi)” kata dia.

Khofifah menyebut, KEK Singhasari adalah KEK pertama di Indonesia yang mengintegrasikan potensi wisata, budaya, ekonomi digital, dan ekonomi kreatif. Keberadaan Techno Park di kawasan tersebut nantinya akan menjadi inkubator bagi pelaku UMKM dan masyarakat supaya bisa memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran produknya melalui start up sehingga bisa bersaing di era industri 4.0 bahkan 5.0.

“Semoga nantinya dari KEK Singhasari ini akan lahir unicorn-unicorn baru Indonesia dari Jawa Timur, yakni startup yang memiliki valuasi sebesar USD1 miliar,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement