Selasa 05 Jan 2021 21:17 WIB

Dokter Muslim di AS Bebaskan Biaya 200 Pasien Kanker

Dokter Muslim tersebut membebaskan tagihan pasien kanker senilai Rp 9 miliar.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Dokter Muslim di AS Bebaskan Biaya 200 Pasien Kanker. Dokter Muslim di Arkansas, AS memutuskan membebaskan biaya 200 pasien kankernya saat malam tahun baru.
Foto: Fox 16 Arkansas
Dokter Muslim di AS Bebaskan Biaya 200 Pasien Kanker. Dokter Muslim di Arkansas, AS memutuskan membebaskan biaya 200 pasien kankernya saat malam tahun baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang dokter Muslim di Amerika Serikat (AS) memutuskan membebaskan biaya pengobatan pasien kanker bertepatan dengan malam tahun baru. Dokter bernama Omar Atiq itu melakukannya setelah ia menyadari banyak dari pasien tersebut yang tidak dapat membayar biaya pengobatan mereka.

Total tagihan yang dibebaskan dokter Muslim ini ialah untuk 200 pasien dengan jumlah sekitar 650 ribu dolar AS atau lebih dari Rp 9 miliar.

Baca Juga

"Seiring waktu, saya menyadari ada orang yang tidak mampu membayar. Jadi istri saya dan saya, sebagai sebuah keluarga, kami memikirkannya dan berusaha membebaskan semua kewajiban membayar," ujar Dokter Atiq kepada program televisi Amerika 'Good Morning Amerika', dilansir di laman About Islam, Selasa (5/1).

Dokter Atiq adalah ahli onkologi yang mendirikan Arkansas Cancer Institute di Pine Bluff pada 1991. Pusat tersebut mengirimkan ucapan selamat hari liburan yang sangat istimewa kepada para pasiennya pada Senin kemarin.

"Saya harap catatan ini menjumpai Anda dalam keadaan baik. Klinik Kanker Arkansas dengan bangga melayani Anda sebagai pasien. Meskipun berbagai asuransi kesehatan membayar sebagian besar tagihan untuk sebagian besar pasien, namun biaya deductible dan pembayaran bersama dapat memberatkan. Sayangnya, itulah cara kerja sistem perawatan kesehatan kita saat ini. Klinik Kanker Arkansas menutup praktik demikian setelah lebih dari 29 tahun mengabdi kepada masyarakat. Klinik telah memutuskan melepaskan semua saldo terutang ke klinik oleh pasiennya. Selamat berlibur," begitu isi ucapan selamat liburan itu.

Dokter keturunan Pakistan-Amerika ini mengatakan, tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan. Karena itu, ia merasa senang dapat membantu pasiennya secara finansial.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement