Advertisement

Presiden Segera Divaksin Covid-19

Rabu 06 Jan 2021 05:10 WIB

Red: Budi Raharjo

Tenaga kesehatan menunjukkan pesan singkat penerima vaksin di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (5/1). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mulai mengirimkan pesan singkat atau SMS kepada penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama yang dikhususkan untuk tenaga kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar

Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jokowi akan disuntik dengan vaksin buatan Sinovac

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kepresidenan menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menjalani vaksinasi Covid-19 pada Rabu (13/1) pekan depan. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan, tata cara pelaksanaan vaksinasi Covid-19 perdana di Tanah Air ini masih akan dibahas pada akhir pekan ini.

"Iya (divaksin Rabu 13 Januari--Red) dan tata cara prosesnya akan dibahas pada Jumat ini," kata Heru saat di konfirmasi, Selasa (5/1). Istana Kepresidenan, ujar Heru, masih membahas mengenai siapa saja yang akan divaksin bersama Presiden Jokowi.

Menurut dia, sebagai bentuk simbolis vaksinasi perdana, pihak yang akan disuntik vaksin bersama Presiden bisa pejabat negara, seperti menteri, kemudian tokoh publik, dan perwakilan masyarakat.

Prosesi vaksinasi Covid-19 perdana pekan depan pun direncanakan akan disiarkan secara langsung melalui kanal media sosial Sekretariat Presiden atau media televisi. "Biar masyarakat bisa lihat langsung, memberikan semangat, bisa dilanjutkan ke daerah-daerah juga. Minimal provinsi kota-kota besar juga ikut melanjutkan," kata Heru.

Sebagai informasi, vaksin yang akan disuntikkan kepada Presiden Jokowi nanti adalah produk Coronavac buatan Sinovac dari Cina. Vaksin itu telah menjalani uji klinis tahap ketiga oleh PT Bio Farma dan Universitas Padjadjaran selama berbulan-bulan.

Uji klinis tersebut dilakukan kepada relawan dengan rentang usia 18-59 tahun. Artinya, Jokowi yang baru memasuki usia 60 tahun pada Juni nanti masuk batas atas pihak yang dibolehkan menerima vaksin sesuai sampel uji klinis tersebut.

Kabar mengenai vaksinasi perdana ini mulanya disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. "Penyu tikan perdana tanggal 13 (Januari), hari Rabu depan. Itu nanti di tingkat pusat oleh Bapak Presiden langsung yang pertama, beberapa menteri lain, pejabat tingkat pusat yang pimpinan kementerian/lembaga, usia di bawah 60 tahun," ujar Tito.

Tito meminta kepala daerah turut serta memastikan dan hadir langsung dalam proses penyuntikan vaksin serta proaktif mempersiapkan dan menyosialisasikan program vaksinasi. Penyuntikan perdana di tingkat daerah dijadwalkan berlangsung pada 14 dan 15 Januari.

Sejauh ini, pemerintah menargetkan program vaksinasi Covid-19 akan selesai dalam waktu 15 bulan. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sasaran waktu itu dipercepat. "Di negara kita, insya Allah, kemarin saya mendapat informasi hitung-hitungan Pak Menteri (Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin--Red) 15 bulan. Tapi, masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/1).

Ia menyampaikan, pemerintah telah mendistribusikan sekitar 700 ribu vaksin Sinovac ke berbagai daerah dalam tahap pertama pengiriman. Saat ini, Indonesia telah menerima 3 juta dosis vaksin Sinovac yang disimpan dalam fasilitas khusus milik PT Bio Farma.

"Insya Allah, pekan depan juga akan datang lagi 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku bulk yang nanti akan diproduksi oleh Bio Farma, sehingga juga langsung nanti jadi kirim ke daerah lagi untuk vaksinasi," kata dia. Pemerintah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap tenaga kesehatan.

Meskipun vaksinasi akan segera dilaksanakan, Presiden meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. "Saya minta untuk tetap kita waspada, tidak lengah. Disiplin terhadap protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, tidak ke tempat kerumunan, jaga jarak, karena kuncinya ada di situ sampai nanti vaksinasi ini selesai," ujarnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kepresidenan menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menjalani vaksinasi Covid-19 pada Rabu (13/1) pekan depan. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan, tata cara pelaksanaan vaksinasi Covid-19 perdana di Tanah Air ini masih akan dibahas pada akhir pekan ini.

"Iya (divaksin Rabu 13 Januari--Red) dan tata cara prosesnya akan dibahas pada Jumat ini," kata Heru saat di konfirmasi, Selasa (5/1). Istana Kepresidenan, ujar Heru, masih membahas mengenai siapa saja yang akan divaksin bersama Presiden Jokowi.

Menurut dia, sebagai bentuk simbolis vaksinasi perdana, pihak yang akan disuntik vaksin bersama Presiden bisa pejabat negara, seperti menteri, kemudian tokoh publik, dan perwakilan masyarakat.

Prosesi vaksinasi Covid-19 perdana pekan depan pun direncanakan akan disiarkan secara langsung melalui kanal media sosial Sekretariat Presiden atau media televisi. "Biar masyarakat bisa lihat langsung, memberikan semangat, bisa dilanjutkan ke daerah-daerah juga. Minimal provinsi kota-kota besar juga ikut melanjutkan," kata Heru.

Sebagai informasi, vaksin yang akan disuntikkan kepada Presiden Jokowi nanti adalah produk Coronavac buatan Sinovac dari Cina. Vaksin itu telah menjalani uji klinis tahap ketiga oleh PT Bio Farma dan Universitas Padjadjaran selama berbulan-bulan.

Uji klinis tersebut dilakukan kepada relawan dengan rentang usia 18-59 tahun. Artinya, Jokowi yang baru memasuki usia 60 tahun pada Juni nanti masuk batas atas pihak yang dibolehkan menerima vaksin sesuai sampel uji klinis tersebut.

Kabar mengenai vaksinasi perdana ini mulanya disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. "Penyu tikan perdana tanggal 13 (Januari), hari Rabu depan. Itu nanti di tingkat pusat oleh Bapak Presiden langsung yang pertama, beberapa menteri lain, pejabat tingkat pusat yang pimpinan kementerian/lembaga, usia di bawah 60 tahun," ujar Tito.

Tito meminta kepala daerah turut serta memastikan dan hadir langsung dalam proses penyuntikan vaksin serta proaktif mempersiapkan dan menyosialisasikan program vaksinasi. Penyuntikan perdana di tingkat daerah dijadwalkan berlangsung pada 14 dan 15 Januari.

Sejauh ini, pemerintah menargetkan program vaksinasi Covid-19 akan selesai dalam waktu 15 bulan. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sasaran waktu itu dipercepat. "Di negara kita, insya Allah, kemarin saya mendapat informasi hitung-hitungan Pak Menteri (Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin--Red) 15 bulan. Tapi, masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/1).

Ia menyampaikan, pemerintah telah mendistribusikan sekitar 700 ribu vaksin Sinovac ke berbagai daerah dalam tahap pertama pengiriman. Saat ini, Indonesia telah menerima 3 juta dosis vaksin Sinovac yang disimpan dalam fasilitas khusus milik PT Bio Farma.

"Insya Allah, pekan depan juga akan datang lagi 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku bulk yang nanti akan diproduksi oleh Bio Farma, sehingga juga langsung nanti jadi kirim ke daerah lagi untuk vaksinasi," kata dia. Pemerintah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap tenaga kesehatan.

Meskipun vaksinasi akan segera dilaksanakan, Presiden meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. "Saya minta untuk tetap kita waspada, tidak lengah. Disiplin terhadap protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, tidak ke tempat kerumunan, jaga jarak, karena kuncinya ada di situ sampai nanti vaksinasi ini selesai," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA