Kamis 07 Jan 2021 11:25 WIB

Ratusan Pendukung Trump Serbu Capitol, Satu Tewas

Seorang pemrotes berhasil menduduki panggung Senat.

Ratusan Pendukung Trump Serbu Capitol, Satu Tewas. Seorang petugas polisi Capitol AS menembakkan semprotan merica ke seorang pengunjuk rasa yang mencoba memasuki gedung Capitol selama sesi bersama Kongres untuk mengesahkan hasil pemilu 2020 di Capitol Hill di Washington, AS, 6 Januari 2021.
Foto: X80003
Ratusan Pendukung Trump Serbu Capitol, Satu Tewas. Seorang petugas polisi Capitol AS menembakkan semprotan merica ke seorang pengunjuk rasa yang mencoba memasuki gedung Capitol selama sesi bersama Kongres untuk mengesahkan hasil pemilu 2020 di Capitol Hill di Washington, AS, 6 Januari 2021.

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Ratusan pendukung Presiden Donald Trump pada Rabu (6/1) menyerbu gedung Kongres Amerika Serikat, Capitol, dalam upaya membatalkan kekalahan Trump pada Pilpres 2020. Massa memaksa Kongres menunda sidang yang akan mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Dengan senjata dan gas air mata, aparat kepolisian mengevakuasi para anggota dan berusaha melakukan penyisiran di Gedung Capital terhadap para pendukung Trump. Mereka bermunculan di aula Kongres dalam peristiwa mengejutkan yang disiarkan ke seluruh dunia.

Baca Juga

Seorang pemrotes berhasil menduduki panggung Senat dan meneriakkan, "Trump menang pemilihan." Massa merobohkan barikade dan bentrok dengan polisi sementara ribuan orang turun ke halaman Gedung Capitol.

Tiga jam kemudian, polisi menyatakan Gedung Capitol aman sesaat setelah pukul 17.30 waktu setempat. Tayangan video memperlihatkan para pendukung Trump menghancurkan jendela dan polisi menggunakan gas air mata di dalam gedung parlemen.

Kepala Kepolisian Metropolitan Washington Robert Contee mengatakan massa menggunakan bahan kimia yang membuat pedih terhadap polisi hingga membuat beberapa di antaranya mengalami luka. Seorang warga sipil tewas usai ditembak selama kerusuhan berlangsung, menurut lansiran media setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement