Kamis 07 Jan 2021 13:41 WIB

Reaksi Ikhwanul Muslimin Soal Normalisasi Negara Teluk

Ikhwanul Muslimin menanggapi normalisasi negara teluk.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Reaksi Ikhwanul Muslimin Soal Normalisasi Negara Teluk. Foto: Logo ikhwanul muslimin
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
Reaksi Ikhwanul Muslimin Soal Normalisasi Negara Teluk. Foto: Logo ikhwanul muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Ikhwanul Muslimin (IM) menyambut baik langkah-langkah penyelesaian rekonsiliasi di antara negara-negara anggota Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk (GCC). Juru bicara IM, Talaat Fahmi mengatakan pihaknya mendukung segala upaya untuk mengakhiri perselisihan di antara negara-negara Teluk.

"Kami menegaskan kembali dukungan kelompok tersebut untuk semua tindakan yang mengakhiri perbedaan dan menghapus semua alasan mereka di antara negara-negara anggota GCC," kata Fahmi seperti dilansir Middle East Monitor pada Kamis (7/1).

Baca Juga

Ia juga menekankan mendukung semua tindakan yang menyatukan negara-negara Arab dan Muslim. Diketahui beberapa hari sebelumnya putra Mahkota Arab Saudi,  Mohammed Bin Salman menyambut Emir Qatar, Syekh Tamim Bin Hamad Al Thani ke Konferensi Tingkat Tinggi GCC di Al-Ula.

Pertemuan tersebut dielu-elukan sebagai sebuah terobosan yang mempertemukan kedua pemimpin untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun. Diketahui pada Juni 2017 , Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir melancarkan pengepungan terhadap Qatar. Negara-negara itu menutup perbatasan udara, laut, dan darat mereka dengan negara Teluk, menuduhnya mendukung terorisme. Qatar membantah tuduhan itu dan mengatakan langkah itu sebagai serangan terhadap kedaulatannya.

Qatar kemudian menetapkan 13 tuntutan , mulai dari menutup televisi Al Jazeera dan menutup pangkalan Turki hingga memutuskan hubungan dengan Ikhwanul Muslimin dan menurunkan hubungan dengan Iran agar hubungan dipulihkan. Hingga saat ini, tidak ada tuntutan yang terpenuhi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement