Kamis 07 Jan 2021 12:15 WIB

Akademisi: Beri Anak Motivasi Hadapi Tantangan 2021

Peran keluarga makin signifikan agar anak dapat menyesuaikan diri selama pandemi.

Anak bermain (ilustrasi) Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Dr Wisnu Widjanarko mengingatkan bahwa orang tua perlu memberikan anak mereka motivasi dalam menghadapi tantangan untuk menghadapi tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19. Motivasi ini diperlukan agar anak lebih mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada sepanjang 2021.
Foto: PxHere
Anak bermain (ilustrasi) Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Dr Wisnu Widjanarko mengingatkan bahwa orang tua perlu memberikan anak mereka motivasi dalam menghadapi tantangan untuk menghadapi tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19. Motivasi ini diperlukan agar anak lebih mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada sepanjang 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Dr Wisnu Widjanarko mengingatkan bahwa orang tua perlu memberikan anak mereka motivasi dalam menghadapi tantangan untuk menghadapi tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19. Motivasi ini diperlukan agar anak lebih mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada sepanjang 2021.

"Orang tua perlu memberikan motivasi pada anak mereka agar dapat mempersiapkan diri dengan energi yang lebih besar dalam menyambut tantangan tahun yang baru di tengah pandemi Covid-19," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (7/1).

Baca Juga

Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman itu menjelaskan bahwa hal tersebut diperlukan agar anak dapat lebih siap menjalani tahun 2021 yang penuh tantangan di tengah pandemi Covid-19. Sehingga kesehatan mental dan tumbuh kembangnya dapat tetap optimal.

Dia mengatakan motivasi yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya adalah dengan keteladanan atau contoh. "Orang tua tidak hanya memberi saran atau nasihat, tetapi membersamai aktivitas anak misalkan saat belajar secara daring, syukur-syukur jika bisa ikut memahami materi belajar, bisa mendampingi dan memberikan penjelasan pada anak," katanya.

Namun jika tidak, katanya, setidaknya orang tua bisa menemani dan memfasilitasi jika ada kesulitan, seperti berkomunikasi dengan guru tentang kendala yang dihadapi anak. "Anak juga perlu diberi penguatan bahwa tidak ada badai yang tidak pernah usai, karena akan ada saatnya ombak mereda. Artinya, tantangan berupa keterbatasan pastinya membutuhkan energi tersendiri untuk menyiasatinya, namun ketika nanti berakhir, kemampuan kita bertahan dan menyiasati akan jadi bekal pendewasaan di kemudian hari," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement