Jumat 08 Jan 2021 17:49 WIB

Kemenkeu: Realisasi Lelang 2020 Capai Rp 26,19 T

Penggunaan IT secara maksimal jadi faktor utama kinerja lelang pada masa pandemi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Fuji Pratiwi
Warga mengamati mobil yang dilelang di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (ilustrasi). Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi lelang sepanjang tahun lalu mencapai Rp 26,19 triliun.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Warga mengamati mobil yang dilelang di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (ilustrasi). Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi lelang sepanjang tahun lalu mencapai Rp 26,19 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi lelang sepanjang tahun lalu mencapai Rp 26,19 triliun atau turun hampir tiga persen dibandingkan 2019 yang mencapai Rp 27 triliun. Penurunan dikarenakan adanya pembatasan kegiatan tatap muka untuk menekan laju penyebaran Covid-19, termasuk saat lelang.

Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Joko Prihanto menyebutkan, meskipun turun, realisasi lelang pada 2020 merupakan sebuah pencapaian besar di tengah pandemi. Sebab, pada Juni, kinerja lelang baru menyentuh angka Rp 3 triliun yang kemudian terus tumbuh seiring pemanfaatan teknologi dan informasi (IT).

Baca Juga

"Saya surprise sampai akhir tahun bisa bertransaksi Rp 26,1 triliun dari prediksi kami hanya Rp 25 triliun. Ini angka luar biasa, membanggakan," kata Joko dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (8/1).

Joko mengatakan, penggunaan IT secara lebih maksimal pada masa pandemi menjadi faktor utama kinerja lelang masih berada dalam jalur target. Salah satunya dengan keputusan untuk melaksanakan transaksi lelang tanpa kehadiran penjual.

Sebelumnya, Joko mengatakan, pemerintah sudah memanfaatkan platform IT untuk melakukan lelang, yakni melalui //lelang.go.id. Lewat situs ini, pembeli tidak perlu hadir saat melaksanakan transaksi lelang, tapi penjual tetap diwajibkan hadir.

Keputusan tersebut kemudian diubah untuk beradaptasi dengan pembatasan sosial yang diberlakukan pada masa pandemi. Semua pemangku kepentingan dapat bertransaksi secara virtual. "Sejak saat itu, lelang mulai hidup. Akhir Juni, tren lelang kembali naik," kata Joko.

Pencapaian lelang tahun lalu tidak hanya berasal dari pemerintah. DJKN mencatat, dari total lelang sepanjang 2020, sebanyak 51 persen di antaranya dikontribusikan dari Pejabat Lelang (PL) Kelas II atau swasta. Nilainya mencapai Rp 13,48 triliun, tumbuh lebih dari 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, Rp 12,15 triliun.

Sebagai informasi, PL Kelas II merupakan pejabat lelang yang berasal dari kalangan swasta dan berwenang untuk melaksanakan lelang noneksekusi sukarela, yaitu lelang atas barang milik swasta, orang, badan hukum/badan usaha yang dilelang secara sukarela.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement