REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melihat grafik kasus positif Covid-19 yang terus naik, pemerintah dinilai harus meningkatkan upaya pencegahan. Berbagai cara tepat yang belum optimal harus dioptimalkan.
"Pemetaan klaster sudah tepat. Namun dalam pemetaannya, perlu dicermati dan dipertajam lagi lebih detail agar tepat sasaran," ujar Pengamat Kebijakan Publik Andrinof Achir Chaniago dalam talkshow di BNPB, Jakarta, Jumat (8/1).
Menurutnya, pada sektor formal seperti kantor pemerintahan atau swasta, lebih mudah dikendalikan. Apalagi sejumlah perusahaan terus melakukan perbaikan dan mengontrol karyawannya selama 24 jam.
Masalahnya, lanjut dia, ada pada sektor informal dan masyarakat umum. "Kalau dilihat, masalahnya banyak yang tidak peduli 3M plus-plus. Berarti perlu cara meningkatkan kesadaran masyarakat umum pada sektor informal," kata Andrinof.
Sosialisasi, sambungnya, harus terus dilakukan jangan sampai kendur. Kemudian, ungkap dampak Covid-19 yang bisa memunculkan ketakutan masyarakat.
Ia menegaskan, saat ini sektor kesehatan menjadi masalah teratas yang harus diatasi. Maka tidak bisa disandingkan dengan masalah ekonomi dan bisnis.
"Dalam situasi tertentu pasti ada hirarki masalah, walau kadang hirarki itu tipis. Covid-19 ini walau disandingkan dengan masalah ekonomi dan bisnis, tetap paling atas. Jadi bagaimana agar bisa jalan? Sejauh tidak bertrabrakan dan tidak menambah kasus," kata dia.
Andrinof menyadari, banyak sektor yang terpukul akibat pandemi, baik sektor transportasi, perdagangan ritel, pariwisata, dan lainnya. Hanya saja menurut dia, berbagai peluang aman harus dicari.