Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Wakil Ketua MPR: tak Perlu Khawatir Soal Vaksin Covid-19

Jumat 08 Jan 2021 23:46 WIB

Red: Gita Amanda

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Jazilul Fawaid meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir terhadap keamanan vaksin Covid-19.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Jazilul Fawaid meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir terhadap keamanan vaksin Covid-19.

Foto: MPR
Gus Jazil meminta agar BPOM tetap menjalankan tugasnya secara profesional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Jazilul Fawaid meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir terhadap keamanan vaksin Covid-19, apalagi Presiden Joko Widodo menyatakan siap untuk menjadi orang pertama yang divaksin yang mengartikan vaksin aman.

"Kalau Presiden saja menjadi orang pertama yang divaksinasi, saya yakin vaksin ini aman," kata Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul, dalam pernyataannya, di Jakarta, Jumat (8/1).

Baca Juga

Pemerintah telah mengedarkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China, ke sejumlah daerah, dan rencananya vaksinasi mulai dilakukan pada 13 Januari 2021. Namun, hingga kini izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum keluar, begitu pula fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum keluar.

Kendati demikian, Gus Jazil meminta agar BPOM tetap menjalankan tugasnya secara profesional dan proporsional dan tidak terpengaruh atas kemungkinan adanya desakan agar vaksin segera dikeluarkan.

"Jadi, jangan karena desakan, tetapi memang karena profesionalisme. Jika vaksin ini sudah layak untuk mendapatkan izin edar maka saya minta BPOM untuk segera mengeluarkan izin edar karena vaksin sudah sampai di sini, sudah sampai di Indonesia, bahkan sudah diedarkan ke daerah. Saya mendengar informasi Presiden akan melakukan vaksinasi pada Rabu, tanggal 13 Januari. Itu artinya sebelum tanggal 13 Januari, BPOM sudah keluarkan izin edarnya," kata dia.

Selain itu, Gus Jazil juga meminta masyarakat untuk menghentikan penyebaran informasi yang tidak benar (hoaks) terkait vaksin karena hal ini justru membuat masyarakat menjadi bingung.

"Berita hoaks yang tidak benar terkait efek vaksin yang katanya ada orang meninggal karena divaksin, padahal itu berita lama, 2018. Nah, seperti ini memunculkan ada keraguan, ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintah, BPOM, Kementerian Kesehatan," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah telah bekerja keras dan maksimal untuk mendatangkan vaksin yang saat ini dalam proses uji klinis di BPOM, namun kemudian dihantam dengan berita hoaks soal keamanan vaksin. "Makanya pemerintah juga harus memastikan vaksin ini aman dan berita hoaks, berita yang tidak benar tolong agar jangan diedarkan karena ini membuat masyarakat menjadi ragu," kata Gus Jazil.

Sumber : antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler