Ketua DPR Berduka Atas Kecelakaan Sriwijaya SJ 182

Puan berharap proses pencarian pesawat dan penumpangnya dapat berjalan lancar.

Ahad , 10 Jan 2021, 13:53 WIB
Ketua DPR-RI Puan Maharani saat memperingati Hari Ibu ke-92, cucu mantan Presiden Soekarno itu tampak mengenakan Gambo Muba dengan motif khasnya berwarna cokelat.
Foto: istimewa
Ketua DPR-RI Puan Maharani saat memperingati Hari Ibu ke-92, cucu mantan Presiden Soekarno itu tampak mengenakan Gambo Muba dengan motif khasnya berwarna cokelat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka mendalam atas peristiwa hilangnya Pesawat Sriwijaya dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Pesawat dikabarkan menghilang di sekitar wilayah Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) sore. "Saya menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ini," ujar Puan lewat keterangan tertulisnya, Ahad (10/1).

Ia berharap proses pencarian pesawat dan penumpangnya dapat berjalan lancar. Tak lupa ia mendoakan keluarga korban diberi ketabahan dalam menghadapi peristiwa tersebut. "Semoga keluarga para korban diberi ketabahan," ujar Puan.

Baca Juga

Selanjutnya, pihak berwenang diminta untuk mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mendukung proses pencarian para korban. Masyarakat diharapkan tidak berspekulasi dan menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).  "Saya meminta komponen-komponen SAR menerjunkan semua kekuatannya untuk proses pencarian korban," ujar Puan. 

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Pesawat Boeing 737-500 ini rencananya akan menempuh rute Bandara Soetta menuju Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Pesawat tersebut mengangkut 50 orang penumpang yang terdiri atas 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Pesawat juga membawa 6 orang awak pesawat yang sedang bertugas dan 6 orang awak pesawat sebagai penumpang. Informasi terkini, pesawat tersebut dinyatakan jatuh di dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.