Ahad 10 Jan 2021 16:38 WIB

PBNU: Vaksinasi Bagian dari Perintah Agama

Ada sebagian masyarakat menilai pemberian vaksin tidak diperlukan

Rep: Rossi Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Suhud menyampaikan pidatonya saat menghadiri Harlah Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (LESBUMI) ke-54 di Jakarta, Kamis (24/3). (Republika/Rakhmawaty La
Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Suhud menyampaikan pidatonya saat menghadiri Harlah Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (LESBUMI) ke-54 di Jakarta, Kamis (24/3). (Republika/Rakhmawaty La

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud mengatakan, vaksinasi merupakan bagian dari perintah agama Islam untuk menghindari penyebaran penyakit. Saat ini pemerintah tengah menggalakkan penggunaan vaksin Covid-19.

"Jaga imunitas, social distancing, memakai masker dan vaksin, semua ini adalah perintah agama untuk menjaga jiwa 'Hifdzu Nafs A'dzomu maqooshidissyariah' menjaga jiwa adalah tujuan syariah yang paling utama," kata Marsudi pada Ahad (10/1).

Adapun kini penularan Covid-19 semakin melonjak, pemerintah Indonesia pun tengah menyediakan vaksin bagi masyarakat untuk menekan penyebaran virus ini. Namun ada sebagian masyarakat menilai pemberian vaksin tidak diperlukan. 

"Covid 19 adalah fakta. Penyakit yang harus di waspadai. Sebagai mana Rasulullah menyampaikan  'Firro Minal Majdumi Kamaa Tafirru Monal Asad' waspadalah (Larilah) dari Pagebluk seperti waspada terhadap Macan," ucap Marsudi.

Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan, vaksin Covid-19 Sinovac yang diproduksi Sinovac Lifescience China yang diajukan Biofarma hukumnya suci dan halal. Akan tetapi, soal kebolehan dan ketayiban vaksinasinya, dikembalikan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).  

"Vaksin adalah untuk menjaga jiwa, jiwa kita sendiri dan orang lain, maka vaksin dengan tetap mengikuti anjuran dokter adalah ajaran agama kita. Maka sebaiknya untuk menjaga mudhorot yang lebih besar untuk diri sendiri dan orang lain, maka baiknya ikut vaksin," kata dia.

Sementara itu, penambahan kasus Covid-19 untuk kedua kalinya tembus di angka 10 ribu. Pada Sabtu (9/1), jumlah kasus baru ditemukan 10.046 orang positif. Angka itu turun sedikit dibandingkan pada Jumat (8/1), sebanyak 10.617 orang. Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 818.386 orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement