Selasa 12 Jan 2021 09:27 WIB

Pemimpin Armenia-Azerbaijan Temui Putin Lanjutkan Negosiasi

Pejabat senior dari Armenia, Azerbaijan dan Rusia akan membentuk kelompok kerja

Rep: Zainur mahsir Ramadhan/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Rusia Vladimir Putin
Foto: EPA-EFE/MICHAIL KLIMENTYEV/SPUTNIK/KREMLIN
Presiden Rusia Vladimir Putin

IHRAM.CO.ID, MOSKOW — Presiden Rusia, Vladimir Putin baru saja menemui pemimpin Armenia dan Azerbaijan di kantornya, Senin (11/1). Pertemuan itu, menjadi yang pertama di tahun ini sejak kedua negara yang ditengahi Rusia mengakhiri pertempuran enam pekan di Nagorno-Karabakh.

Dalam perbincangan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Putin mengatakan, kedua negara telah berhasil melakukan perjanjian perdamaian. Bahkan, dinilai mampu menciptakan dasar yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik jangka panjang tersebut.

Dikutip dari the globe and mail, Putin mengatakan, pejabat senior dari Armenia, Azerbaijan dan Rusia akan membentuk kelompok kerja. Khususnya, untuk membahas langkah lebih lanjut dalam memulihkan hubungan lalu lintas di wilayah tersebut.

Di bawah kesepakatan damai itu, Rusia telah mengerahkan sekitar 2.000 penjaga perdamaian ke Nagorno-Karabakh setidaknya selama lima tahun terakhir.

Kesepakatan damai memang dirayakan di Azerbaijan sebagai kemenangan besar, namun, nyatanya memicu kemarahan dan protes massa di Armenia. Kerusuhan di Armenia semakin serius tatkala ribuan warga berulang kali turun ke jalan menuntut pengunduran diri Pashinyan.

Bahkan, puluhan pengunjuk rasa pada Senin kemarin juga berusaha memblokir jalan raya yang menghubungkan ibu kota Armenia dengan bandara untuk mencegah Pashinyan melakukan perjalanan ke Moskow, tetapi polisi membubarkan mereka.

Perdana menteri Armenia membela kesepakatan itu sebagai langkah yang menyakitkan. Tapi, dinilainya perlu dilakukan guna mencegah Azerbaijan menguasai seluruh wilayah Nagorno-Karabakh.

Azerbaijan dan sekutunya Turki, hingga kini, telah menutup perbatasan mereka dengan Armenia sejak konflik Nagorno-Karabakh meletus. Kesepakatan perdamaian yang ditengahi Rusia juga diketahui akan menuju ke arah pembukaan kembali rute transportasi, termasuk koridor yang menghubungkan Azerbaijan dan eksklave Nakhchivan yang berbatasan dengan Armenia, Turki dan Iran.

Seperti diketahui, Kesepakatan damai 10 November lalu telah mengakhiri 44 hari perseteruan kedua negara eks Uni Soviet itu. Selama kurun waktu tersebut, tentara Azerbaijan mengusir pasukan Armenia dan merebut kendali atas sebagian besar wilayah Nagorno-Karabakh dan daerah sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement