Selasa 12 Jan 2021 17:53 WIB

Pemerintah Diminta Perbaiki Komunikasi Soal Vaksin Covid-19

Informasi yang sampai ke masyarakat sangat terbatas, tidak tuntas, dan tak sistematis

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Simulasi tersebut digelar sebagai persiapan penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang rencananya akan dilakukan oleh pemerintah pada 13 Januari 2021.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Simulasi tersebut digelar sebagai persiapan penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang rencananya akan dilakukan oleh pemerintah pada 13 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus meminta, pemerintah memperbaiki cara mengomunikasikan vaksin Covid-19 kepada publik. Dia menilai, pemerintah dalam hal ini Satgas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan masih lemah dalam melakukan manajemen komunikasi publik soal vaksin dan vaksinasi.

Dia pun menyoroti informasi yang sampai kepada masyarakat sangat terbatas, tidak tuntas, dan tidak sistematis. “Saya meminta kepada Kementerian dan Satgas Covid-19 serta lembaga terkait lainnya untuk tidak menganggap remeh kebutuhan masyarakat akan informasi yang akurat, tuntas dan berkelanjutan,” ujar Deddy Deddy dalam keterangannya, Selasa (12/1). 

Deddy mengatakan, komunikasi semacam itu justru membuat masyarakat bingung dan ragu, sehingga mencari sumber informasi lain. Dia khawatir, hal itu justru menambah kebingungan serta memunculkan polemik penentangan terhadap proses vaksinasi di masa akan datang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement