Rabu 13 Jan 2021 19:43 WIB

Cerita Jokowi Saat Melihat Tangan Penyuntik Vaksin Gemetar

Jokowi mengaku sempat melihat tangan sang dokter bergetar saat menyuntikkan vaksin.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
 Foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) disuntik dengan vaksin COVID 19 oleh Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib (kanan) di Istana Kepresidenan di Jakarta, Indonesia, 13 Januari 2021. Indonesia berencana untuk menjalankan Program vaksinasi COVID-19 bagi petugas kesehatan medis mulai 14 Januari 2021, sebagai langkah awal program vaksinasi di Indonesia.
Foto: EPA-EFE/Agus Suparto
Foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) disuntik dengan vaksin COVID 19 oleh Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib (kanan) di Istana Kepresidenan di Jakarta, Indonesia, 13 Januari 2021. Indonesia berencana untuk menjalankan Program vaksinasi COVID-19 bagi petugas kesehatan medis mulai 14 Januari 2021, sebagai langkah awal program vaksinasi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan pengalamannya sebagai peserta pertama program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Ia mengapresiasi Professor Abdul Muthalib, dokter kepresidenan yang bertugas menyuntik dirinya tadi pagi.

Jokowi mengaku sempat melihat tangan sang dokter bergetar saat menyuntikkan vaksin. Namun, ia tak mempermasalahkan hal itu. 

Baca Juga

"Ya ada sedikit rasa takut karena saya juga melihat kan, beliau agak, Profesor Abdul Muthalib agak gemetar sedikit. Jadi, mungkin ini karena juga vaksin pertama kali dan mungkin juga yang disuntik presiden. Apalagi, ini juga disiarkan secara langsung di televisi," ujar Presiden Jokowi, Rabu (13/1). 

Seperti diketahui, Professor Abdul Muthalib merupakan seorang ahli penyakit dalam sekaligus guru besar Fakultas Kedokteran UI. Dia juga menjabat sebagai wakil ketua dokter kepresidenan.

Bicara soal pengalaman dan keahlian, Prof Abdul Muthalib tidak diragukan lagi. "Beliau ini kan dokter yan sudah sangat berpengalaman dan andal. Jadi, waktu disuntik tidak terasa sakit sama sekali," kata presiden. 

Saat prosesi vaksinasi tadi pagi, warganet memang sempat ramai membicarakan tangan sang dokter yang terlihat jelas gemetar saat persiapan vaksinasi sampai penyuntikannya. Usai prosesi vaksinasi, Profesor Abdul yang kini berusia 76 tahun pun mengaku bahwa dirinya sempat grogi sesaat sebelum menyuntikkan vaksin kepada Presiden Jokowi.

Bagaimana tidak, ia mengaku, ada rasa deg-degan saat bertugas menyuntik vaksin perdana kepada orang nomor satu di Indonesia. "Menyuntik orang pertama di Indonesia tentunya ada rasa juga. Tetapi, masalah itu tidak jadi halangan buat saya pada waktu penyuntikannya. Pada waktu penyuntikannya tidak masalah. Tidak gemeteran lagi waktu menyuntikkan. Pertama saja agak gemetar," kata Abdul Muthalib.

Ia menambahkan, Presiden Jokowi juga mengaku tidak merasakan sakit saat disuntik vaksin. Tim dokter juga tidak menemukan adanya pendarahan di bekas luka suntikan. "Tadi berlangsung baik dan lancar. Tidak ada pendarahan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement