Kamis 14 Jan 2021 00:00 WIB

PBNU: Fatwa MUI Hilangkan Keraguan Soal Kehalalan Vaksin

Fatwa soal vaksin telah melalui proses kajian yang panjang dan faktual.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini menyambut baik fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat terkait vaksin sinovac yang dinyatakan halal dan suci. Menurut dia, fatwa tersebut menghilangkan keraguan soal kehalalan vaksin dari Cina tersebut.

“Kami tahu, fatwa ini telah melalui proses kajian yang panjang dan faktual. Hadirnya fatwa ini membuat kita tidak perlu meragukan lagi soal isu kehalalan vaksin sinovac,” ujar Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (13/1).

Baca Juga

Merujuk pada data mutakhir perkembangan penularan Covid-19, menurut dia, saat ini masyarakat Indonesia tengah menghadapi situasi yang sangat menghawatirkan. Bahkan, angka positivity rate berada di kisaran angka 29,64 persen.

“Artinya, dari 100 orang yang diuji, akan terjaring sekitar 29 orang yang positif. Oleh karena itu kita harus bersama-sama melakukan segala upaya yang bersifat preventif untuk menekan angka penambahan penularan virus Covid-19,” ucapnya.

“Vaksin memang bukan cara satu-satunya untuk menanggulangi wabah ini. Kita harus tetap berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” imbuhnya.

Helmy menjelaskan, beberapa waktu lalu PBNU juga telah menerima kunjungan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin. Menurut dia, PBNU pun mendukung dan mengapresiasi program vaksinasi gratis kepada masyarakat.

“Program vaksinasi ini bisa dimaknai sebagai upaya untuk hifdzun nafs (menjaga keselamatan jiwa) yang merupakan pilar penting dari maqashidus syariah,” katanya.

Karena itu, menurut Helmy, PBNU mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun apa yang disebut sebagai herd immunity dengan cara menjaga protokol kesehatan dan menyukseskan program vaksinasi.

“Kita berharap semoga vaksinasi ini menjadi ikhtiar positif kita bersama untuk menjaga diri kita, menjaga keselamatan bukan hanya pada diri kita, tapi juga untuk keluarga, masyarakat dan bahkan dunia,” jelas Helmy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement