Kamis 14 Jan 2021 07:13 WIB

Tren Reksadana Syariah Mata Uang Asing Terus Meningkat

Masih banyak ruang untuk kembangkan produk investasi syariah dalam mata uang asing.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Investasi reksadana
Foto: Republika/Edwin DP
Investasi reksadana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren investasi syariah bertema sustainability atau berkelanjutan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk dalam produk reksadana berdenominasi mata uang asing, seperti dolar AS.

Head of Mutual Fund Distribution PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM), Eri Kusnadi menyampaikan perkembangan investasi syariah berdenominasi mata uang asing dalam 3-5 tahun terakhir terus tumbuh. Namun demikian, pilihan produk yang ada di pasar masih belum cukup beragam.

Baca Juga

"Perkembangannya memang menarik ya, dan masih dibutuhkan banyak variasi," katanya dalam Virtual Press Launch Batavia Global ESG Sharia Equity USD, Rabu (15/1).

Permintaan dari pasar cukup tinggi mengikuti tren yang sudah mulai di pasar global. Di Indonesia sendiri masih butuh banyak strategi dan pilihan tema produk investasi syariah agar bisa memenuhi kebutuhan yang lebih beragam.

Ia menilai masih banyak peluang dan ruang untuk pengembangan produk investasi syariah yang berdenominasi mata uang asing. Di BPAM sendiri, saat ini akan segera meluncurkan produk reksadana syariah dolar AS bertema lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) pada 27 Januari 2020.

"Ini yang pertama, dan kita akan luncurkan reksa dana efek syariah lainnya yang membawa tema-tema lain yang lebih menarik," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement