IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Wapres Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi, menjelaskan, biaya haji ke depannya memang harus dihitung dengan baik sehingga tidak ditambal dengan subsidi yang terlalu banyak.
Dia menyebutkan tidak keuntungan dari biaya haji pada tahun ini. Ia khawatir hal itu akan menggerogoti modal yang selama ini menjadi tabungan dan akan mengganggu ketersediaan dana haji pada tahun yang akan datang. “Solusinya, jadi subsidi itu diperkecil, diperkecil secara bertahap. Karena kan jika terlalu besar subsidinya, dikhawatirkan bisa menggerogoti dana haji yang dikelola,” kata dia.
Meski demikian, pihaknya belum dapat menyebut secara pasti biaya ideal yang perlu dikeluarkan jamaah jika pemangkasan subsidi haji dilakukan. Namun, yang perlu digarisbawahi, kata dia, umat diharapkan dapat memahami keseimbangan yang ada di dalam berhaji.
Prinsip berhaji adalah bagi yang mampu dengan pengklasifikasian yang ada. “Mampu di sini kan banyak maknanya. Bisa kemampuan secara kognitif, mental, ilmu, dan ekonomi,” kata dia.
Pihaknya pun mengakui, subsidi haji yang dilakukan saat ini memang bukan berasal dari APBN, melainkan dari dana kelola haji yang tidak memberatkan negara. Namun demikian, dia menilai, jika dana kelola haji itu digunakan untuk menyubsidi biaya haji, maka dikhawatirkan akan terjadi pembengkakan yang mendalam.
Alangkah baiknya, kata dia, dana kelola haji dialokasikan ke sejumlah pemanfaatan lain yang lebih luas. Dia mencontohkan, peningkatan kualitas pelayanan haji, layanan mutu pendidikan yang baik, hingga kepentingan-kepentingan umat serta negara ke depan.