Sabtu 16 Jan 2021 10:28 WIB

Pemprov Jateng Kembali Raih Penghargaan dari OJK

OJK memberi penghargaan kepada mereka yang berjasa memperluas akses keuangan daerah

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Ganjar Pranowo menghadiri secara virtual acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021 dan Arahan Presiden RI, Jum
Foto: istimewa
Gubernur Ganjar Pranowo menghadiri secara virtual acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021 dan Arahan Presiden RI, Jum

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Provinsi Jawa Tengah kembali menerima penghargaan sebagai provinsi terbaik dalam menggerakan keuangan inklusif, dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penghargaan serupa sebelumnya juga telah diraih oleh Provinsi Jawa Tengah, pada Januari 2020 lalu.

Dengan demikian, Jawa Tengah telah mempertahankan reputasinya, sebagai daerah yang mampu menggerakkan dan mendorong warganya memiliki akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar, dan aman sesuai penilaian OJK.

Hal ini terungkap dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021, yang digelar secara virtual, Jumat (15/1) malam. Penghargaan untuk Jawa Tengah tersebut, disampaikan langsung oleh Ketua OJK, Wimboh Santoso, di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Wimboh menyampaikan OJK memberikan penghargaan tahunan, khusunya kepada mereka yang telah berjasa dan berbuat banyak dalam memperluas akses keuangan di daerah.

"Untuk kategori penggerak keuangan inklusif tingkat provinsi, pengargaan kami berikan kepada Provinsi Jawa Tengah, dalam hal ini kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo," kata Wimboh dalam acara yang juga diikuti oleh Presiden RI, Joko Widodo tersebut.

Selain penghargaan penggerak keuangan inklusif kepada Provinsi Jawa Tengah, lanjut Wimboh, OJK juga memberikan penghagaan yang sama kepada Provinsi Sulawesi Selatan.

Melengkapi penghargaan bagi Jawa Tengah, OJK juga memberikan penghargaan kepada para insan penggerak keuangan mikro syariah, yang salah satu di antaranya diberikan kepada Sholahudin Humaidullah, warga Kendal, Jawa Tengah.

"Mudah- mudahan, dengan peran serta dukungan lembaga pemerintahan maupun para individu tersebut, keuangan masyarakat kita juga akan semakin inklusif," tandas Wimboh dalam 

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa penghargaan itu merupakan kerja keras dalam upaya mendorong inklusifitas keuangan di Jawa Tengah. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk persoalan ini.

"Maka kita harus terus mengajarkan kepada anak- anak kita untuk menabung, mempermudah akses permodalan untuk UMKM dan lainnya. Karena kita memang konsen betul soal inklusi keuangan ini," katanya, Sabtu (16/1).

Guna mendorong program inklusifitas di bidang keuangan, masih kata Ganjar, juga terus bekerjasama dengan OJK di daerah terkait sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Banyak program yang sudah dijalankan, dan saat ini tinggal dilanjutkan.

Maka penghargaan dari OJK tersebut dipersembahkannya untuk masyarakat Jawa Tengah agar bisa memotivasi masyarakat di daerahnya tersebut, dalam membangun sistem keuangan yang makin inklusif. "Sehingga, semua bisa mengakses keuangan dengan mudah," jelasnya.

Selain soal keuangan yang inklusif, Ganjar juga mendorong kebiasaan di daerahnya untuk menggunakan pembayaran non tunai (cashless) dalam setiap transaksi masyarakat. Penggunaan teknologi di bidang keuangan itu diharapkan dapat dioptimalkan oleh masyarakat sebagai salah satu cara pengelolaan keuangan.

Harapannya, di Jawa Tengah makin hari semakin cashless, seingga cara pengelolaan keuangan kita akan terbiasa menggunakan teknologi dan ada finteknya juga. "Ini yang kita dorong agar sejak kecil sudah memahami, pelaku usaha kecil juga bisa mengakses dengan mudah sehingga akses keuangan ini makin betul- betul merata," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement