Ahad 17 Jan 2021 05:03 WIB

Warga Mamuju: Bensin 30 Ribu, Mie Instan 10 Ribu Per Bungkus

Kenaikan yang mencapai 100 persen dinilai sangat membebani warga.

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Harga bensin yang dijual pedagang eceran di Mamuju setelah gempa berkekuatan 6,2 magnitudo naik menjadi Rp30 ribu per liter. Harga indomie juga meroket tajam.

"Bukan hanya harga bensin Rp30 ribu per liter tetapi harga mie instan dijual dengan harga Rp10 ribu per bungkus," kata Ashari, salah seorang warga di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu.

Baca Juga

Ia mengatakan, pada saat bencana gempa seperti ini seharusnya tidak boleh ada pihak mau mengambil untung karena masyarakat sedang menderita. "Kenaikannya sampai 100 persen dari harga normal, itu sangat membebani, kalau harganya naik cuma 50 persen masih dianggap wajar," katanya.

Hal senada dikatakan Yuti, warga lain, yang mengatakan, masyarakat sedang kehilangan pencaharian akibat gempa namun dihadapkan pada persoalan sulitnya mendapatkan kebutuhan pokok. "Kenaikan harga ini mesti menjadi tanggung jawab pemerintah, pengunsi saat ini mencapai ribuan, dari mana mereka dapat makan dan memenuhi kebutuhannya, kalau situasi ekonomi tidak terkendali dengan naiknya harga," katanya.

Ia berharap pemerintah dapat membantu warga di pengunsian karena itu menjadi harapan masyarakat yang kesulitan kebutuhan pokok.

Sementara itu korban gempa Mamuju terus bertambah menjadi 51 orang akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Sementara di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terdapat delapan orang.

Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang. Sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang. Masyarakat pengunsi mencapai 15 ribu orang di sejumlah titik daerah Kabupaten Mamuju dan KabupatenMajene.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement