Senin 18 Jan 2021 13:46 WIB

Inggris Enggan Tergesa-gesa Longgarkan Lockdown

Inggris kemungkinan baru melonggarkan lockdown pada Maret

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Pejalan kaki berjalan di jembatan Millennium di London, Inggris, 05 Januari 2021. Inggris telah memasuki penguncian nasional terberat sejak Maret untuk membantu membendung gelombang meningkatnya kasus penyakit coronavirus (COVID-19) di seluruh negeri. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada 4 Januari malam bahwa akan ada penguncian nasional ketiga di Inggris. Peraturan tersebut, diharapkan akan tetap berlaku hingga pertengahan Februari, akan diajukan di parlemen pada 5 Januari dan akan dilakukan pemungutan suara pada 6 Januari.
Foto: EPA-EFE/FACUNDO ARRIZABALAGA
Pejalan kaki berjalan di jembatan Millennium di London, Inggris, 05 Januari 2021. Inggris telah memasuki penguncian nasional terberat sejak Maret untuk membantu membendung gelombang meningkatnya kasus penyakit coronavirus (COVID-19) di seluruh negeri. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada 4 Januari malam bahwa akan ada penguncian nasional ketiga di Inggris. Peraturan tersebut, diharapkan akan tetap berlaku hingga pertengahan Februari, akan diajukan di parlemen pada 5 Januari dan akan dilakukan pemungutan suara pada 6 Januari.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meski telah melakukan kampanye vaksinasi Covid-19, Inggris enggan terburu-buru melonggarkan penerapan karantina wilayah atau lockdown berskala nasionalnya. Inggris kemungkinan baru akan memperlunak peraturan lockdown pada Maret mendatang.

Menteri Luar Negeri Inggri Dominic Raab mengungkapkan pemerintahan saat ini sedang berupaya agar bisa mencabut peraturan lockdown secepat mungkin. “Pada awal musim semi, semoga pada bulan Maret, kami akan berada dalam posisi untuk membuat keputusan itu. Saya pikir benar untuk mengatakan kita tidak akan melakukan semuanya dalam satu ledakan besar," katanya saat diwawancara Sky News pada Ahad (17/1).

Baca Juga

Ia menyebut pencabutan lockdown memang bakal dilakukan secara bertahap. "Saat kami menghentikan penguncian nasional, saya pikir kami akan melakukannya melalui pendekatan berjenjang (regional)," ujar Raab.

Menurut laporan The Sunday Times, para menteri Inggris telah menyepakati tiga indikator yang harus terpenuhi sebelum lockdown dicabut pada Maret. Pertama diizinkan memperlunak atau mencabut lockdown jika tingkat kematian akibat Covid-19 menurun. Kedua jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit berkurang. Terakhir beberapa orang berusia antara 50 dan 70 tahun telah divaksinasi.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement