Senin 18 Jan 2021 15:47 WIB

Rumah Zakat Fokuskan Bantuan ke Lima Titik Bencana

saat ini ada lima titik lokasi bencana yang menjadi fokus Rumah Zakat

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
 Sejak Kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Sabtu (9/1) kemarin, Relawan Rumah Zakat Action langsung bergabung dengan SAR gabungan yang dikomandoi BNPP (Basarnas) di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok untuk bersiaga melakukan evakuasi dan indentifikasi barang dari pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Foto: Rumah Zakat
Sejak Kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Sabtu (9/1) kemarin, Relawan Rumah Zakat Action langsung bergabung dengan SAR gabungan yang dikomandoi BNPP (Basarnas) di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok untuk bersiaga melakukan evakuasi dan indentifikasi barang dari pesawat Sriwijaya Air SJ182.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Rumah Zakat berkolaborasi dengan lebih dari 50 perusahaan dan komunitas dalam merespon bencana yang kini tengah terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Menurut CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, ada 29 titik aksi respon bencana yang dilakukan oleh para relawan Rumah Zakat pada 2021 yang tersebar di 21 Kota Kabupaten di 14 Provinsi. Total jumlah penerima manfaat, sebanyak 8.160 orang. 

“Alhamdulillah di saat perekonomian negara yang kini terdampak Covid-19, antusiasme masyarakat Indonesia dalam menolong sesama sangat tinggi. Selain perusahaan dan komunitas, ada ribuan donatur yang turut menyisihkan hartanya untuk membantu korban terdampak bencana,” ujar Nur, kepada wartawan, Senin (18/1).

Nur mengatakan, saat ini ada lima titik lokasi bencana yang menjadi fokus Rumah Zakat yakni jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, longsor Sumedang, banjir Kalimantan Barat, banjir Kalimantan Selatan, dan gempa Sulawesi Barat. 

"Para relawan berkolaborasi dengan BNPB dan SAR dalam upaya melakukan proses evakuasi korban terdampak, hingga pemberian bantuan logistik bagi para pengungsi," katanya.

Hingga hari, kata dia, ini para relawan Rumah Zakat terus berupaya menyalurkan bantuan yang diperlukan seperti paket kebersihan, makanan siap saji, Sembako, makanan bayi, dan Superqurban. 

“Meski proses distribusi bantuan ini tidaklah mudah, Insya Allah kami akan terus berupaya agar amanah dari para donatur dan mitra dapat sampai kepada yang berhak. Mari kita doakan negara kita agar bencana ini lekas berakhir, dan sama-sama kita berkolaborasi untuk memberikan yang terbaik untuk neger,” papar Nur Efendi.

BNPB mencatat, ada 136 bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang periode 1-16 Januari 2021. Dari 136 bencana alam itu, sudah merenggut 80 korban jiwa dan 858 orang luka-luka. Adapun bencana alam terbanyak yang terjadi yakni banjir sebanyak 95 kejadian, tanah longsor 25 kejadia, puting beliung12 kejadian, gempa bumi 2 kejadian dan gelombang pasang 2 kejadian. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement