Senin 18 Jan 2021 17:39 WIB

Bermain Petak Umpet dengan Covid-19

Hanya yang mau beradaptasi saja yang akan selamat.

Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Imam Sugema

Awal tahun 2021 dimulai dengan sebuah kejutan besar. Tepat hari ini pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jawa-Bali. Artinya, pemerintah memandang terlalu berbahaya untuk membiarkan masyarakat terpapar risiko tertular Covid-19.

Sudah menjadi tugas negara untuk melindungi rakyatnya dari bahaya penyebaran virus. Tentu saja hasil akhirnya sangat bergantung pada kesadaran kita semua untuk menaati protokol kesehatan. Semakin banyak yang taat, semakin kecil risiko penyebarannya.

Kaidah tersebut tentulah sangat mudah untuk diucapkan dan dipahami. Namun pada kenyataannya, sangatlah sulit bagi kita semua untuk menerapkannya. Sejauh ini, hasil estimasi dari data yang kami miliki menunjukkan tidak kurang dari 90 juta rakyat Indonesia ternyata kurang patuh terhadap protokol kesehatan.

Mereka pada umumnya paham tentang imbauan untuk memakai masker, sering cuci tangan pakai sabun, dan menghindari kerumunan. Paham bukan berarti sanggup melakukan. Paham saja tidak cukup.

Yang paling penting adalah konsistensi menerapkan protokol kesehatan oleh segenap lapisan masyarakat. Pejabat dan pemuka masyarakat seyogianya tampil memberikan teladan.

Kata-kata dan imbauan hanya sampai di telinga dan otak saja. Yang kita perlukan adalah aksi nyata.

Apalagi saat ini di Inggris dijumpai varian baru virus Covid-19. Tampaknya, sang virus terus bermutasi dan ada ketidakpastian yang sangat nyata tentang bentuk akhir dari mutasi tersebut. Kita belum bisa mengetahui dengan pasti tentang jumlah jenis varian yang akan muncul.  

Celakanya, perkembangan ilmu pengetahuan tentang penyakit manusia selalu tertinggal di belakang. Kita menjadi lebih tahu hanya bila penyakit itu timbul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement