Senin 18 Jan 2021 18:16 WIB

Pemprov Jawa Tengah Kirim Relawan ke Mamuju dan Majene

Tim relawan dari Jawa Tengah akan diberangkatkan bersama dengan bantuan logistik

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban gempa bumi di Rumah Sakit Mitra Manakarra di Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (18/1/2021). Memasuki hari keempat pascagempa bumi, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban di sejumlah lokasi, sementara BNPB menyatakan berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 19.00 WITA jumlah korban gempa bumi yang meninggal berjumlah 81 orang.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban gempa bumi di Rumah Sakit Mitra Manakarra di Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (18/1/2021). Memasuki hari keempat pascagempa bumi, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban di sejumlah lokasi, sementara BNPB menyatakan berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 19.00 WITA jumlah korban gempa bumi yang meninggal berjumlah 81 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bakal mengirimkan tim relawan ke lokasi bencana gempa bumi, di wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.

Relawan yang terdiri dari 15 tim tersebut bakal diterjunkan untuk membantu darurat penanganan gempa, termasuk membantu proses evakuasi korban yang hingga saat ini masih berlagsung dan terus diupayakan.

“Besok  19 Januari tim relawan Jawa Tengah akan bertolak dari Semarang dan tentu saja tidak bisa langsung, dan harus transit di Makassar,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/1).

Gubernur menyampaikan, sejauh ini telah berkomunikasi dengan sejumlah pejabat di Pemprov Sulawesi Barat, terkait dengan proses penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Termasuk menyampaikan perihal dukungan tim relawan yang bakal diberangkatkan oleh Pemprov Jawa Tengah. “Sudah kita sampaikan pula, Insya Allah relawan dari Jawa Tengah besok sudah diberangkatkan,” lanjutnya.

Rencananya, masih jelas Ganjar, tim relawan dari Jawa Tengah tersebut akan diberangkatkan bersama dengan bantuan logistik untuk membantu kebutuhan masyarakat yang terdampak di penampungan sementara.

Namun melihat kondisi akses perhubungan di Sulawesi Barat yang belum sepenuhnya normal, maka bantuan logistik baru akan dibelanjakan oleh tim relawan Jawa Tengah sata tiba di Makassar.

Pola yang sama, juga pernah dilakukan oleh relawan Pemprov Jawa Tengah pada saat diterjunkan untuk membantu penanganan darurat bencana gempa dan tsunami di Palu, beberapa waktu lalu.“Oleh karena itu, tim relawan akan diberangkatkan terlebih dahulu untuk diperbantukan di sana, sekaligus juga untuk membangun solidaritas, pada saat yang sama dukungan logistik juga dipersiapkan dari Makassar,” tegasnya.

Selain terkait dengan dukungan untuk bencana gempa bumi di Sulawesi Barat, Gubernur Jawa Tengah juga telah berkomunikasi dengan Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan terkait bencana banjir yang melanda sebanyak 10 kabupaten/ kota di Kalimantan Selatan.

Kendati wagub Kalimantan Selatan menyatakan sampai sejauh ini sudah bias tertangani, namun Jawa Tengah juga menyediakan diri untuk membantu, untuk saling meringankan sebagai sesama anak bangsa.

Sedangkan kemungkinan adanya warga Jawa Tengah yang ikut terdampak bencana baik di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan maupun Provinsi Jawa Barat gubernur menyampaikan belum bisa dipastikan.

Namun gubernur menegaskan, jika dalam situasi darurat bencana alam seperti sekarang tidak bisa bicara persoalan kesukuan, agar tidak ada dukungan maupun bantuan kemanusiaan yang sifatnya parsial. “Saya kira tidak akan ada lagi data- data seperti itu agar tidak ada kesukuannya, yang penting yang ada dan membutuhkan di sana kita bantu. Semuanya dan untuk siapapun itu,”  kata Ganjar.

Sejumlah bencana alam mulai dari tanah longsor di Sumedang, banjir di Kalimantan Selatan hingga gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat terjadi pada awal tahun 2021 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement