Selasa 19 Jan 2021 12:18 WIB

Kota Bekasi Paling Patuh Protokol Kesehatan se-Jabar

Kota Bekasi terus genjot kedisiplinan protokol kesehatan sekaligus pelacakan kasus.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Friska Yolandha
Kota Bekasi menjadi wilayah yang paling patuh terhadap protokol kesehatan se-Jawa Barat (Jabar). Ini dinilai dari dua indikator.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kota Bekasi menjadi wilayah yang paling patuh terhadap protokol kesehatan se-Jawa Barat (Jabar). Ini dinilai dari dua indikator.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kota Bekasi menjadi wilayah paling patuh terhadap protokol kesehatan se-Jawa Barat (Jabar). Ini dinilai dari dua indikator.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, indikator penilaian tersebut ialah menjaga jarak dan memakai masker. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, mengaku berterima kasih atas apresiasi pemprov.

Baca Juga

"Pertama kita mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pak Gubernur Jawa Barat yang telah menyampaikan bahwa Kota Bekasi punya kedisiplinan, kepatuhan terhadap protokol kesehatan," kata Pepen, sapaan akrabnya di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Selasa (19/1).

Selanjutnya, kata Pepen, pihaknya akan terus menggenjot kedisiplinan prokes dibarengi dengan langkah preventif dalam melakukan tracing kasus.  Di samping itu, pihak pemkot juga telah mengeluarkan peraturan daerah terkait Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB). 

"Kita melakukan sosialisasi termasuk law enforcement terhadap perda tentang ATHB," kata Pepen.

Dalam hal pencegahan, Pemkot Bekasi mengeklaim masih terus melakukan pelacakan yang masif di tengah terus melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah tersebut.  Effendi, mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pelacakan terhadap kontak erat kasus positif sebanyak 300 hingga 400 sampel per hari.

“Persoalannya ada pada kemampuan kita melacak, kalau sekarang kita dapat 300 sampai 400 sampel dalam pemeriksaan satu hari,” tutur Pepen, sapaan akrabnya, Senin (18/1).

Adapun, jumlah kasus kumulatif yang terjadi di Kota Bekasi telah mencapai 19.005 kasus pada Senin, 18 Januari 2021. Saat ini, jumlah kasus aktif bergerak fluktuatif dari yang tadinya 1.444 kasus pada Senin pagi menjadi 1.360 kasus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement