Selasa 19 Jan 2021 16:15 WIB

Baznas Jamin Asuransi Bagi Para Relawannya

Baznas terus mengirimkan bantuan ke berbagai wilayah yang terdampak bencana alam.

Rep: andrian saputra/ Red: Hiru Muhammad
Baznas membuka layanan kesehatan di tiga titik dan dapur umum kepada korban gempa bumi di Sulawesi Barat, Ahad (6/1).
Foto: Baznas
Baznas membuka layanan kesehatan di tiga titik dan dapur umum kepada korban gempa bumi di Sulawesi Barat, Ahad (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Relawan di berbagai daerah bahu membahu bersinergi dengan pemerintah memberikan bantuan bagi korban bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah. Relawan pun menjadi faktor penting dalam proses evakuasi dan pencarian korban, pendampingan terhadap warga terdampak dan membantu mendistribusikan bantuan. Menyadari hal itu, Badan Amil Zakat Nasional memastikan seluruh relawan yang berada dalam koordinasi Baznas memperoleh jaminan keselamatan selama bertugas di lapangan. 

"Kami memberikan asuransi kepada tim resmi dan relawan yang bekerja dilapangan. Kami juga memberikan asuransi relawan covid pada awal-awal covid-19," kata Direktur utama Baznas, Arifin Purwakananta kepada Republika beberapa hari lalu.

Arifin mengatakan  Baznas terus mengirimkan bantuan ke berbagai wilayah yang terdampak bencana alam. Direktur utama Baznas, Arifin Purwakananta mengatakan pihaknya telah mengirim tim dan bantuan logistik dan obat-obatan ke berbagai daerah yang terdampak bencana alam di antara yakni ke Mamuju dan Majene Sulawesi Barat yang terdampak bencana gempa bumi, bencana banjir di Kalimantan, bencana longsor di Sumedang hingga erupsi gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur. 

Untuk tanggap bencana gempa di Mamuju dan Majene, Arifin menjelaskan baznas menerjunkan 46 personel gabungan yang tersebar di beberapa titik dk Sulbar. Baznas juga mengerahkan tim medis Rumah Sehat Baznas Parigi Moutong di lengkapi dengan 5 mobil operasional dan dua ambulans. Sementara itu, Baznas membuka posko layanan bencana di jalanan Martadinata Kelurahan Simboro Mamju. Berdasarkan laporan relawan di lapangan kebutuhan mendesak saat ini yaitu sembako, alat pelindung diri, obat-obatan. 

"Sejak pertama bencana gempa kita sudah kirim tim ke sana, kami juga bergerak ke Kalsel kita tambah 3 dokter dan tenaga medis ke lokasi banjir dan membuat klinik darurat, begitu juga di lokasi longsor masih ada tim di sana evakuasi. Dan kita juga kerahkan dari Baznas kabupaten yang ada di Jawa Timur untuk bencana Semeru," kata Arifin.

Menurutnya, untuk bencana gempa di Sulbar, tim evakuasi Baznas diturunkan untuk membantu mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan bangunan. Arifin mengatakan Baznas juga menyiapkan tim kesehatan dan tenaga medis terutama untuk mengobati warga yang mengalami luka dan patah tulang. Baznas terus memberikan bantuan baik kebutuhan pokok maupun perlengkapan yang dibutuhkan masyarakat di tempat pengungsian.  Bahkan jelas Arifin pihaknya sekarang telah selesai membangun hunian sementara bagi para pengungsi. "Kami sudah tingkatkan menjadi hunian sementara untuk menggantikan tenda yang biasanya sudah lama dipakai tidak nyaman untuk digunakan," katanya. 

Baznas juga membangun posko kesehatan dan dapur umum di lokasi pengungsian. Selain itu Arifin mengatakan tim Baznas juga melakukan pendampingan kepada anak-anak, ibu hamil, lansia agar dapat terlayani hingga kondisi kembali normal. Bahkan Arifin mengatakan pasca tanggap darurat selesai, Baznas sudah menyiapkan program rehab dan rekonstruksi bangunan masjid dan sejumlah fasilitas umum termasuk fasilitas kesehatan. Selain itu, Bazanas juga telah menyiapkan program pemulihan ekonomi warga terdampak gempa melalui micro finance dan pelatihan wirausaha. 

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan terkait penanganan bencana di Mamuju dan Majene  BNPB telah mengupayakan dukungan terhadap penanganan gempa sejak 24 jam pertama gempa terjadi. "BNPB kurang dari 24 jam, 12 jam sudah hadir di Sulbar untuk mendukung Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penanganan gempa. Kami bersama dengan kementerian dan lembaga lainnya langsung membantu," kata dia.

BNPB juga membantu mengoordinasikan berbagai elemen masyarakat. Termasuk para relawan dari seluruh Indonesia, yang dihimpun dalam satu koordinasi bernama Desk Relawan."Sudah ada sekitar 33 organisasi relawan yang sudah hadir di Sulbar dari berbagai tempat di Indonesia," katanya.

Kemudian, dukungan peralatan, logistik, makanan dan dukungan lain juga sudah dikirim ke wilayah yang terkena dampak. Hal itu bertujuan untuk memastikan warga yang terdampak bisa dibantu secepat mungkin.

Selain itu, mereka juga telah menurunkan tiga helikopter yang saat ini sudah ditempatkan di Sulbar. Helikopter ini membantu pemerintah Sulbar dalam memberikan bantuan ke tempat yang letaknya sulit dijangkau."Dengan demikian penanganan darurat di Sulbar bisa berjalan dengan baik. Masyarakat pengungsi bisa kita jangkau, kita berikan bantuan, sehingga mereka tidak menjadi sakit dan sebagainya," kata Lilik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement