Selasa 19 Jan 2021 19:35 WIB

846 Guru Terdampak Gempa di Tiga Daerah Sulbar

Disdikbud Sulbar mencatat sejauh ini ada 846 guru terdampak gempa Sulawesi Barat.

Sebuah rumah rusak terdampak akibat gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (17/1/2021). Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari tersebut mengakibatkan puluhan warga masih mengungsi.
Foto: ABRIAWAN ABHE/ANTARA
Sebuah rumah rusak terdampak akibat gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (17/1/2021). Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari tersebut mengakibatkan puluhan warga masih mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat sebanyak 846 guru terkena dampak gempa bermagnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat, 15 Januari 2021. Ratusan guru tersebut mengajar di tiga daerah terdampak gempa, yaitu Kabupaten Mamuju, Majene dan sebagian diMamasa.

"Pendataan guru terdampak gempa itu dilakukan sejak Sabtu (16/1) . Disdikbud Sulbar bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulbar dan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Sulbar," kata Kepala Disdikbud Sulbar Gufran Darma Dirawan yang dihubungi ANTARA di Mamuju, Selasa.

Dalam melakukan pendataan, lanjutnya, pihaknya juga dibantu oleh Ombudsman dan seluruh pemangku kepentingan di tiga daerah serta para relawan literasi. Gufran menerangkan saat ini guru-guru itu membutuhkan sejumlah bantuan, utamanya sembilan bahan pokok (sembako) sebab mereka masih sulit memperoleh bahan pokok.

"Untuk sementara bahan-bahan makanan, terpal dan bantuan lainnya. Posko pendidikan sudah berdiri di LPMP Majene dan BP PAUD Mamuju. Di wilayah Kantor Disdikbud Sulbar kami dirikan tenda untuk pelayanan kebutuhan mendesak," ujarnya.

Ia menyatakan pihaknya masih terus melakukan pendataan guru-guru yang terdampak gempa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement