Rabu 20 Jan 2021 14:45 WIB

Pedagang Daging Sapi di Pasar Ciputat Mogok Jualan Tiga Hari

Mahalnya harga daging menyebabkan pendapatan pedagang turun drastis.

Rep: Eva Rianti / Red: Friska Yolandha
Sejumlah lapak daging sapi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan tampak kosong. Para pedagang di pasar tersebut memutuskan mogok jualan selama tiga hari dari Rabu (20/1) hingga Jumat (22/1), menyusul adanya kenaikan harga komoditas tersebut.
Foto: Republika/Eva Rianti
Sejumlah lapak daging sapi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan tampak kosong. Para pedagang di pasar tersebut memutuskan mogok jualan selama tiga hari dari Rabu (20/1) hingga Jumat (22/1), menyusul adanya kenaikan harga komoditas tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Para pedagang daging sapi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan melancarkan aksi mogok jualan, Rabu (20/1). Rencananya aksi mogok tersebut akan dijalankan selama tiga hari hingga Jumat (22/1).

Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Ciputat yang melakukan mogok jualan, Suheli (30 tahun) menuturkan, dirinya ikut tidak berjualan selama tiga hari ke depan seperti pedagang lainnya. Dia mengungkapkan, pada dasarnya aksi mogok yang dilakukan olehnya dan pedagang daging sapi lainnya di Pasar Ciputat agar harga daging sapi yang saat ini naik cukup tinggi bisa kembali normal.

Baca Juga

“Intinya semua pedagang daging sapi mogok supaya harganya bisa normal lagi,” tutur Suheli kepada Republika.co.id, Rabu (20/1).

Kenaikan harga daging sapi dinilai cukup mencekik. Harga daging sapi di rumah pemotongan hewan (RPH), kata dia mencapai Rp 10 ribu per potong dari Rp 85 ribu menjadi Rp 95 ribu. Dengan kenaikan itu, dia menjualnya kepada pembeli sekitar Rp 120 ribu hingga Rp 125 ribu. Akibat kenaikan tersebut, penjualannya secara otomatis turun karena permintaan menjadi lesu.

“Sebelum kenaikan itu bisa terjual 50 kilogram, bahkan bisa habis satu kuintal. Sekarang paling 40 kilogram,” ujarnya.

Dengan adanya penurunan penjualan tersebut, Suheli mengaku pendapatannya menjadi turun cukup dalam dari sekitar Rp 20 juta menjadi sekira Rp 10 sampai Rp 15 juta. “Pendapatan menurun sekitar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta an. Bisanya (kalau sebelum kenaikan harga) dapatnya bisa Rp 20 juta sehari sampai Rp 25 juta,” terangnya.

Pantauan Republika.co.id di Pasar Ciputat, Rabu, deretan lapak yang diketahui biasanya digunakan sebagai tempat berjualan daging sapi tampak kosong. Lapak-lapak yang berada di sisi selatan itu bersih dari dagangan berupa daging yang saban hari dijajakan. Termasuk para pedagang daging sapi tidak ada yang kelihatan menjalankan aktivitas jual beli, kecuali Muhammad Yusuf (45), pedagang daging sapi impor yang saat itu hanya nongkrong di sekitar pasar, bukan berjualan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement