Kamis 21 Jan 2021 20:34 WIB

MUI Sultra Imbau Masyarakat tidak Meragukan Vaksin Sinovac

Pemerintah telah menjamin keamanan dan kehalalan vaksin sinovac.

MUI Sultra Imbau Masyarakat tidak Meragukan Vaksin Sinovac. Ilustrasi Vaksin Covid-19
Foto: Republika TV/Surya Dinata
MUI Sultra Imbau Masyarakat tidak Meragukan Vaksin Sinovac. Ilustrasi Vaksin Covid-19

IHRAM.CO.ID,KENDARI -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tenggara mengimbau masyarakat agar tidak meragukan kehalalan vaksin sinovac guna memutus rantai penyebaran COVID-19, khususnya di daerah itu.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat tidak usah ragu-ragu, sepanjang vaksin itu menurut ahli manjur kualitas dan berdampak positif pada pasien," kata Ketua Umum MUI Sultra KH Mursydin di Kendari, Kamis (21/1).

Menurutnya, pemerintah telah menjamin keamanan dan kehalalan vaksin sinovac tersebut melalui kajian dan penelitian dari BPOM dan MUI, sehingga masyarakat tidak perlu takut dan ragu untuk melakukan vaksinasi COVID-19 sesuai yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat agar turut berpartisipasi dalam menyukseskan program vaksinasi sebagai langkah pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19.

"Pemerintah berkewajiban bagaimana masyarakatnya sehat. Maka hilangkanlah sifat keragu-raguan. Memang ada dampaknya, tapi menurut ahli itu hanya sebentar, seperti kita waktu masih kecil diimunisasi," tutur KH Mursydin.

Ia mengajak kepada seluruh masyarakat agar saling memberikan semangat sehingga tidak memiliki keraguan, tidak menghindar dan juga tidak mudah terprovokasi oleh informasi informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Tahun lalu pakar dan komisi fatwa bersama MUI kerja sama dengan para ahli itu mereka langsung ke China melihat pembuatan itu vaksin, setelah melihat ternyata bahannya itu semua dari bahan yang dihalalkan," jelasnya.

Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan data pasien terkonfimasi positif COVID-19 di daerah itu per 21 Januari 2021 sebanyak 8.992 orang, pasien sembuh 7.532 orang, dan dinyatakan meninggal sebanyak 172 orang.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement