Jumat 22 Jan 2021 06:06 WIB

Perjuangan Para Relawan di Tengah Medan Bencana

Tim relawan DD terus menguatkan jaringan komunitas dan kerelawanan di Kalsel

Rep: Andrian Saputra / Red: A.Syalaby Ichsan
Relawan memanggul bantuan logistik melewati lokasi tanah longsor di Ulumanda, Majene, Sulawesi Barat, Rabu (20/1/2021). Sebelumnya lima desa yang meliputi Desa Kabiraan, Tandealo, Panggalo, Popenga dan Ulumanda sempat terisolir akibat longsor di jalur tersebut, kini jalur itu telah dibuka meski baru bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Relawan memanggul bantuan logistik melewati lokasi tanah longsor di Ulumanda, Majene, Sulawesi Barat, Rabu (20/1/2021). Sebelumnya lima desa yang meliputi Desa Kabiraan, Tandealo, Panggalo, Popenga dan Ulumanda sempat terisolir akibat longsor di jalur tersebut, kini jalur itu telah dibuka meski baru bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.

REPUBLIKA.CO.ID, Sudah beberapa hari ini, Lukman Solehudin berada di lokasi terdampak gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Ia mengomandoi para relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang turut terjun langsung membantu pencarian dan evakuasi korban gempa. Lukman pun mengoordinasikan mereka dalam melakukan kerja-kerja kemanusiaan. Para relawan ini bertugas melakukan penanganan medis, pemberian terapi kebencanaan, dan pendistribusian bantuan. Menjadi relawan memang tak mudah, diperlukan kesigapan dan respons yang cepat ketika terjadi bencana. 

Lukman menuturkan, ketika pertama kali mendapatkan informasi gempa di Mamuju, tim darurat ACT langsung mengerahkan tim terdekat di Sulbar untuk memberikan pertolongan pertama. Tim aju yang terdiri atas 11 orang langsung bergabung dengan relawan lainnya melakukan asesmen dan evakuasi korban. Sehari berselang, tim relawan dari pusat pun datang. Mereka memberikan tambahan kekuatan bagi para relawan sebelumnya dalam melakukan pencarian dan evakuasi. 

Para relawan pun berbaur dengan korban bencana yang tinggal di tenda-tenda pengungsian dengan keterbatasan. Menurut Lukman, masih banyak yang dibutuhkan para korban bencana, di antaranya pasokan air bersih, sembako, makanan siap saji, dan kebutuhan bayi. Meski sudah berhari-hari di lokasi bencana, Lukman beserta relawan lainnya tetap bersemangat menjalankan tugas. "Insya Allah, dengan izin-Nya, selanjutnya rencana kami akan berupa memberikan yang terbaik untuk para korban terdampak,”ujar Lukman.

Dia pun mengungkap beberapa daftar program ACT yang hendak dijalankan di daerah terdampak gempa Sulbar. Di antaranya yakni pengadaan foodtruck beserta koki untuk memenuhi kebutuhan makan dan gizi pengungsi, water tank untuk memenuhi kebutuhan air, pengiriman kapal kemanusiaan lewat ribuan ton logistik dan pemulihan infrastruktur bangunan. 

Selain gempa di Sulbar, bencana juga terjadi di arah barat Pulau Sulawesi. Banjir menggenangi  10 kabupaten di Kalimantan Selatan. Lebih dari 100 ribu jiwa terdampak. Sebagian di antaranya harus mengungsi. Koordinator relawan Dompet Dhuafa untuk bencana banjir Kalimantan Selatan, Meizar Helmi, mengatakan, dia sudah berhari-hari di Kalsel mendampingi warga terdampak banjir. Ia mengatakan, tim DD masih melakukan mobilisasi evakuasi bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Kami menyediakan layanan medis dengan pertimbangan sudah berhari-hari warga terdampak banjir tidak bisa beristirahat dengan layak, dan juga kami masih menyediakan kebutuhan pendukung dan pokok untuk korban terdampak banjir di kalimantan berupa pos hangat, penyediaan bubur kacang hijau, dan dapur umum," kata dia.

Meizar mengatakan, tim relawan DD terus menguatkan jaringan komunitas dan kerelawanan di Kalimantan Selatan yang bertugas dari berbagai potensi, //rescuer//, medis, dan tim masak. Meizar mengakui, terdapat hambatan dan rintangan selama bertugas. Di antaranya  jarak yang jauh dan sungai yang berarus menghambat pergerakan tim. Selain itu, dia menegaskan, banyak akses yang belum bisa dilalui karena jembatan putus dan tingginya genangan air.

"Alhamdulillah, sampai saat ini kondisi relawan sehat dan dalam pengawasan tim medis yang standby di pos Dompet Dhuafa, dan jika memang ada yang punya keluhan langsung kami lakukan pemeriksaan. Kami menyediakan swab antigen untuk relawan yang akan bergabung dengan tim Dompet Dhuafa," kata dia.

 

 

sumber : Dialog Jumat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement