Jumat 22 Jan 2021 17:33 WIB

Jubir: Sudah 132 Ribu Tenaga Kesehatan Divaksin Covid-19

Vaksinasi Covid-19 gelombang pertama telah diberikan ke 132.000 lebih nakes.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas memasukan vaksin Covid-19 ke suntikan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, Rabu (20/1). Sebanyak 2.630 tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran menjalani vaksinasi COVID-19 secara bertahap. Vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan ini diprioritaskan karena mereka bersinggungan langsung dengan pasien.  Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memasukan vaksin Covid-19 ke suntikan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, Rabu (20/1). Sebanyak 2.630 tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran menjalani vaksinasi COVID-19 secara bertahap. Vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan ini diprioritaskan karena mereka bersinggungan langsung dengan pasien. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi Covid-19 gelombang pertama yang mulai bergulir sejak 14 Januari 2021 telah diberikan ke 132.000 lebih tenaga kesehatan, sampai hari ini. Angka ini mewakili 22 persen dari 598.483 tenaga kesehatan yang sudah mendapat undangan vaksinasi.

Program vaksinasi telah dilakukan di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan yang tersebar di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Baca Juga

Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, target jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi pada gelombang pertama ini 1,4 juta orang. Artinya, masih ada 888.282 tenaga kesehatan yang akan menyusul divaksin sebagai kelompok kedua. Undangan vaksinasi kepada mereka, ujar Nadia, telah dikirim per 21 Januari 2021.

"Jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap pertama, maka kemungkinan mereka berada di kelompok kedua," kata Nadia dalam keterangan pers, Jumat (22/1).

Dari data vaksinasi kelompok pertama tenaga medis, ada 20.154 orang tidak bisa diberikan vaksinasi dengan sejumlah alasan. Beberapa alasan yang diungkapkan Nadia, antara lain tenaga medis merupakan penyintas Covid-19, memiliki penyakit bawaan atau komorbid, hingga sedang hamil.

Nadia menambahkan, program vaksinasi 1,4 juta tenaga kesehatan ini ditargetkan rampung Februari 2021. Ia menekankan, vaksinasi penting demi menekan angka kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19.

"Kita sudah kehilangan lebih dari 600 nakes dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus bersama mata rantai Covid-19 melalui vaksinasi. Vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risikonya," ujar Nadia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement