Sabtu 23 Jan 2021 11:42 WIB

Wapres: Sektor Syariah Harus Picu Pemulihan Ekonomi Nasional

Menurut Wapres Ma'ruf Amin, sektor syariah ikut mendukung pemulihan ekonomi nasional

Rep: Fauziah Mursid / Red: Hasanul Rizqa
Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong ekonomi dan keuangan syariah agar terus dioptimalkan dalam mendukung perekonomian Indonesia. Dia berharap, sektor syariah dapat memainkan peran dalam perekonomian dan pemulihan ekonomi Indonesia. Apalagi, hingga kini dampak pandemi Covid-19 masih terasa.

"Ekonomi syariah sebagai ekonomi iqtishodiyah ishlahiyah (ekonomi perbaikan) dan Islam sebagai dinul ishlah (agama perbaikan) harus bisa menjadi trigger (pemicu) bagi penguatan dan pemulihan ekonomi nasional," kata Ma'ruf Amin saat menghadiri secara virtual acara Munas ke-V Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Sabtu (23/1).

Baca Juga

Meskipun pemerintah telah menggulirkan kebijakan Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), diakuinya, proses pemulihan akan membutuhkan waktu yang panjang. Salah satu dampak yang akan segera terlihat dari pandemi ini adalah meningkatnya kemiskinan dan ketimpangan.

Padahal, sebelum pandemi pun kegiatan ekonomi umat masih tertinggal dengan kesenjangan yang melebar. Untuk itu, kata Ma'ruf, peluang ekonomi syariah harus dimanfaatkan, khususnya yang melibatkan lapisan umat terbawah. Mereka dapat dikuatkan untuk bisa berpartisasi dalam kegiatan ekonomi.

"Kegiatan ekonomi harus kita tumbuhkan dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Dengan demikian pada gilirannya dapat mengurangi lebarnya kesenjangan di negara kita," ungkap Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES itu.

Hadirnya BSI

Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional telah berfokus pada empat hal, yakni pengembangan industri produk halal, industri keuangan syariah, dana sosial syariah, dan kegiatan usaha syariah.

Adapun pada sektor keuangan syariah, sebentar lagi Indonesia akan memiliki bank syariah hasil merger yakni Bank Syariah Indonesia. BSI rencananya akan diresmikan pada 1 Februari 2021 mendatang. Menurut Ma'ruf, bank tersebut diharapkan akan meningkatkan efektivitas, daya saing, serta dapat memenuhi kebutuhan nasabah sesuai prinsip-prinsip syariah.

Sementara, pengembangan dana sosial syariah juga sedang terus didorong dan diupayakan. Dalam pandangannya, wakaf menjadi salah satu potensi besar dari dana sosial syariah.

Karena itu, Ma'ruf berharap jajaran MES ikut mendukung berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tersebut. Sebab, semua program dapat berjalan secara optimal jika didukung seluruh stakeholder.

Ia meminta MES sebagai wadah berhimpunnya seluruh sumber daya ekonomi syariah kiranya dapat bersinergi dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan para pemangku kepentingan lainnya. "Saya juga mengharapkan, MES di seluruh jenjang kepengurusan dapat berperan aktif dalam mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement