Senin 25 Jan 2021 12:15 WIB

Islam Tekankan Pentingnya Menyucikan Hati dari Penyakit

Mensuikan hati dari penyakit ditekankan Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Islam Tekankan Pentingnya Mensucikan Hati dari Penyakit. Foto: Cerdas dalam beribadah/ilustrasi
Islam Tekankan Pentingnya Mensucikan Hati dari Penyakit. Foto: Cerdas dalam beribadah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersuci merupakan sebuah ajaran yang sangat penting dalam agama Islam. Allah SWT memposisikan bersuci sebagai bagian yang sangat utama.

Ustaz Ahmad Hatta dalam Kajian Bedah Buku 'Bimbingan Islam untuk Hidup Muslimah' menyebut suci yang diajarkan Islam ada dalam dua hal. Yaitu, suci di dalam atau hati serta suci di luar atau lahiriah.

Baca Juga

"Kita harus membiasakan mencuci batin kita. Saat ini, kita sudah terbiassa cuci tangan, karena kita mengikuti protokol kesehatan. Namun, apakah kita selalu membersihkan hati kita? Hati yang kotor juga mendatangkan penyakit yang sangat berbahaya," kata dia dalam kajian yang digelar secara virtual, Senin (25/1).

Mengingat bahaya yang didatangkan dari hati yang kotor, Ustaz Ahmad Hatta mengingatkan setiap umat untuk rajin membersihkannya, sebagaimana membersihkan fisik.

Beberapa penyakit yang muncul dari hati yang kotor di antaranya adalah syirik, hasad, dan riya'. Penyakit-penyakit ini bisa membuat hati tidak lagi berfungsi. Ia lantas menyebut sebuah hati bisa berfungsi dengan baik jika hidup dengan iman.

Baca juga : Apa yang Harus Kita Ucapkan Jika Melihat Hal Indah?

Allah SWT telah berfirman dalam QS At-Taubah ayat 28, "Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki".

"Obati syirik dengan tauhid, iman yang kuat hanya kepada Allah SWT saja, dan ibadah. Iman seperti menyirami hati yang kering, ibadah seperti menyiraminya agar tetap tumbuh dan subur," lanjutnya.

Sebuah hati yang dalam kondisi sehat menjadi tidak sensitif. Sebuah hati yang sehat, jika satu kali saja melanggar perintah Allah SWT, ia akan bergetar luar biasa.

Apabila seseorang membuat kesalahan, akan dicoretkan pada hatinya sebuah titik hitam. Kalau setelahnya dia bertaubat, maka coretan ini akan dihapus. Namun, jika ia tidak segera bertaubat dan berbuat pelanggaran lainnya, maka coretannya akan ditambah.

Coretan yang terus menerus bertambah dan memenuhi hatinya, lama-kelamaan akan berada dalam keadaan hitam legam. Hatinya tidak lagi mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kebathilan.

Dalam QS Al-Hujarat Ayat 11, Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim".  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement