Senin 25 Jan 2021 21:08 WIB

Bupati Bogor Minta Wisma Cibogo Diaktifkan untuk Isolasi

Rencananya, pusat isolasi tersebut memiliki kapasitas 60 tempat tidur.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Teguh Firmansyah
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin tinjau persiapan pusat isolasi Covid-19 di Wisma Cibogo, Megamendung, Kabupaten Bogor, Senin (25/1).
Foto: Dok. Humas Pemkab Bogor
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin tinjau persiapan pusat isolasi Covid-19 di Wisma Cibogo, Megamendung, Kabupaten Bogor, Senin (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin meminta pusat isolasi pasien Covid-19 Wisma Cibogo, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor segera dioperasikan. Rencananya, pusat isolasi tersebut memiliki kapasitas 60 tempat tidur.

“Jadi inikan sudah jadi dan sudah siap untuk beroperasi. Jadi saya minta untuk dimaksimalkan,” ujar Ade Yasin di Wisma Cibogo, Senin (24/1).

Baca Juga

Meski sudah diresmikan sejak November 2020 lalu, Ade Yasin menjelaskan, pusat isolasi yang bekerjasama dengan Artha Graha ini belum beroperasi lantaran terdapat kendala pada rekrutmen tenaga kesehatan (nakes). “Artinya kita butuh orang-orang yang bisa bekerja dengan resiko. Resiko penularan, resiko yang lain-lain. Tapi sekarang alhamdulillaah sudah ada relawan sudah direkrut, dokter juga sudah siaga sini dengan perawat,” jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, sudah ada 12 nakes yang terdiri atas empat dokter dan delapan perawat, ditambah dengan tenaga bantuan lainnya. Ade Yasin merincikan, 12 nakes tersebut akan bekerja dengan sistem shift yang dilakukan 14 hari sekali.

Pusat isolasi ini terdiri atas dua blok yakni tempat isolasi pasien perempuan dan laki-laki terpisah. Tak hanya itu, lanjut Ade Yasin, Wisma Cibogo tidak hanya diperuntukkan bagi pasien  Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) di sekitarnya saja, tapi juga bagi pasien Covid-19 yang telah menjalani perawatan di Rumah Sakit sudah tidak ada gejala tetapi masih dinyatakan positif.

“Atau bagi pasien yang CT nya rendah atau sudah tidak berbahaya lagi, dapat dilakukan isolasi mandiri disana. Bahkan jika rumah isolasi pasien Covid-19 Kemang penuh, bisa juga dialihkan ke rumah isolasi pasien Covid-19 Wisma Cibogo,” tuturnya.

Ia meminta agar Wisma Cibogo ini dapat segera beroperasi, dikarenakan banyak masyarakat yang harus menjalani isolasi mandiri akubat terpapar Covid-19 tanpa gejala. Sementara, kondisi rumah masyarakat tidak memungkinkan untuk dijadikan tempat isolasi mandiri. “Ini yang berbahaya. Jadi satu orang bisa menularkan ke seluruh keluarga. Makanya saya minta ini segera diaktifkan karena semua sudah lengkap, fasilitasnya juga lengkap untuk OTG,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement