Selasa 26 Jan 2021 11:44 WIB

Kasus Covid Nyaris 1 Juta, Jokowi Bilang Krisis Terkendali

Jumlah total positif Covid di Indonesia kemungkinan capai 1 juta kasus pada hari ini.

Presiden Joko Widodo menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 oleh tim dokter kepresidenan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1).
Foto: Agus Suparto/Istana Kepresidenan
Presiden Joko Widodo menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 oleh tim dokter kepresidenan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sapto Andika Candra, Rizky Suryarandika, Mabruroh, Antara

Dengan rata-rata penambahan kasus harian mencapai 11.748 orang per hari dalam sepekan terakhir, angka satu juta kasus positif Covid-19 di Indonesia sangat mungkin dicapai pada hari ini. 'Hanya' dibutuhkan 744 kasus baru untuk mencatatkan jumlah satu juta kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga

Pada Senin (25/1), Satgas Penanganan Covid-19 merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 9.994 orang dalam 24 jam terakhir. Dengan angka itu, jumlah kumulatif kasus Covid-19 nasional mencapai 999.256.

Meski temuan 9.994 kasus baru positif Covid-19 kemarin menjadi yang terendah selama sepekan, angka itu belum tentu menggambarkan kondisi penularan Covid-19 yang sebenarnya. Sudah menjadi pola mingguan bahwa penambahan kasus harian selalu anjlok pada Ahad-Senin setiap pekan.

Penambahan kasus harian sebesar 9.000-an orang sebelumnya juga terjadi pada Senin (18/1), tapi melonjak lagi menjadi 10 ribuan pada Selasa (19/1). Dengan pola yang sama, pada Senin (11/1) dilaporkan kasus baru sebanyak 8.000-an orang, lantas melonjak menjadi 10 ribuan pada Selasa (12/1).

Anjloknya angka kasus harian pada Ahad-Senin setiap pekan merupakan imbas dari turunnya kapasitas pemeriksaan pada akhir pekan dan hari libur nasional. Hari ini, misalnya, testing hanya dilakukan terhadap 34.580 orang. Angka ini jauh dibanding puncak capaian testing pekan lalu sebanyak 51.764 orang pada Jumat (22/1).

Pada Senin (18/1) lalu jumlah orang yang diperiksa juga 'hanya' 32.381 orang. Jauh di bawah puncak testing pada pekan sebelumnya, yakni 49.466 orang pada Jumat (15/1). Di luar jebloknya kapasitas testing, tingkat positif atau positivity rate Covid-19 harian masih saja tinggi.

Per Senin (25/1), tercatat angka positivity rate sebesar 28,9 persen. Terhitung sejak 1 Januari 2021, hanya dua kali dilaporkan angka positivity rate di bawah 20 persen.

Sementara itu, jumlah kasus kematian juga bertambah 297 orang pada hari ini. Sehingga, jumlah keseluruhan pasien yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 mencapai 28.132 orang.

Satgas Penanganan Covid-19 kembali meminta masyarakat secara konsisten menerapkan protokol kesehatan 3M; mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Jangan lengah, pastikan saat kita membuka masker kita berada di situasi yang aman, tidak berkerumun dan tidak banyak orang. Tetap produktif dari rumah. Cari solusi untuk turunkan mobilitas, apalagi saat PPKM masih berlaku," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro dalam keterangan pers, Senin (25/1).

Penggunaan masker menjadi poin yang ditekankan oleh Reisa. Ia meminta masyarakat tetap menggunakan masker di ruang publik bahkan di rumah apabila risiko penularannya tinggi. Protokol kesehatan pun, ujarnya, harus diterapkan di lingkungan kerja dan saat menaiki transportasi umum.

"Upaya kecil dari inidvidu akan mengurangi banyak hal. Pertama, angka kasus aktif yang makin tinggi yang pernah mencapai 160 ribu di hari minggu kemarin. Kedua, beban rumah sakit bertambah, meskipun penambahan ruang perawatan sudah dilakukan," kata Reisa.

Penambahan beban rumah sakit ini dikhawatiran akan mengganggu pelayanan bagi pasien non-Covid-19. Tak hanya itu, pasien Covid-19 yang baru pun, ujar Reisa, akan kesulitan mengakses layanan kesehatan yang memadai. Bila kondisi tersebut terjadi, ujungnya adalah angka kematian berpotensi meningkat, khususnya akibat Covid-19.

Kendati begitu, Reisa juga menggarisbawahi bahwa dari angka positif Covid-19 yang nyaris menyentuh satu juta orang, lebih dari 80 persen di antaranya, yakni 809.488 orang telah dinyatakan sembuh. Bahkan, kelompok penyintas Covid-19 ini membentuk satu wadah komunitas sendiri dan secara kolektif mendonorkan plasma konvalesen.

photo
Donor Plasma Konvalesen - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement