Selasa 26 Jan 2021 20:36 WIB

Dampak Terobsesi pada Harta Dunia

Dampak Terobsesi pada Harta Dunia.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Dampak Terobsesi pada Harta Dunia
Foto: Republika/Thoudy Badai
Dampak Terobsesi pada Harta Dunia

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Umat Islam diingatkan untuk tidak tergoda dengan silaunya harta di dunia. Sebab, ketika seorang Muslim terobsesi mencari harta terus-menerus di dunia ini, maka hatinya tidak akan merasa terpuaskan sehingga berusaha untuk mencari harta lebih banyak lagi dan hilanglah rasa syukur dirinya.

"Meskipun sudah kaya, tetapi ketika obsesinya adalah harta, kekuasaan, maka enggak akan ada puasnya," tutur Ustaz Muhammad Azizan, dalam kajian Riyadusshalihin yang disiarkan secara virtual.

Baca Juga

Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat." (Muttafaqun 'alaih)

Terhadap hadits itu, Ustaz Azizan memaparkan, orang yang terobsesi pada dunia tidak akan pernah merasa puas dan serba-kecukupan. Orang tersebut akan menjadi budak dunia oleh Allah SWT.

"Ketika obsesi seseorang itu sudah dunia, maka pertama, Allah SWT akan buat dia jadi budaknya dunia, dan kedua, enggak akan pernah merasakan serba-kecukupan. Hidupnya selalu mengeluhkan tentang kefakiran, padahal di bawah dia ada jutaan orang lebih fakir," Alumnus Universitas al-Imam Muhammad bin Su'ud Riyadh Cabang Jakarta ini.

Padahal, didalami lagi, sebanyak-banyaknya harta, berapa yang bisa masuk ke dalam perut. Paling tidak, hanya sepiring hidangan makanan yang bisa masuk, sementara orang tersebut setiap waktunya digunakan untuk mencari harta dengan meninggalkan ibadah-ibadah kepada Allah SWT.

"Mencari harta sampai meninggalkan kajian, shalat Sunnah, ninggalin sedekah, sampai segitunya, Maka persis kata Nabi SAW, ketika orang itu sudah terobsesi pada dunia, harta dan kekuasaan, Allah SWT jadikan kefakiran itu ada di pelupuk mata," ucapnya.

Padahal, setiap Muslim harus menyari bahwa memiliki makanan untuk disantap di pagi hari, dan bisa bangun di pagi hari dengan sehat, itu adalah nikmat dari Allah SWT. Dan ketika seorang Muslim ditimpa masalah, Allah SWT akan memberinya solusi kepada mereka yang bertakwa.

"Ketika terjadi kesulitan ekonomi, himpitan hidup, jangan bermaksiat, justru bertakwa kepada Allah SWT dan bertawakal. Karena janji Allah SWT itu pasti. Allah yang kasih rezeki dari jalan yang tidak pernah disangka-sangka," imbuhnya.

"Maka ini warning buat kita. Musuh kita di dalam kehidupan itu adalah harta kita sendiri. Kalau salah mengaturnya, menyikapinya, maka dia akan membinasakan kita," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement